Mentan Buka-bukaan Alasan RI Impor Beras di 2023

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 13 November 2023 | 12:47 WIB
Mentan Buka-bukaan Alasan RI Impor Beras di 2023
Menteri Pertanian Andri Amran Sulaiman saat memberi keterangan kepada media di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (25/10/2023) [SuaraSulsel.id/Kementerian Pertanian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut Indonesia memutuskan untuk impor beras sebesar 3,5 juta ton di 2023. Impor ini akhirnya diputuskan, setelah produksi beras di dalam negeri tidak mencapai target.

Menurut Amran, capaian produksi beras yang diprediksi tidak mencapai target imbas dari karena faktor El Nino atau cuaca panas ekstrim. Awalnya produksi beras ditargetkan sebesar 31 juta ton pada tahun 2023, namun direvisi hingga targetnya hanya 30 juta ton.

"Atas kondisi itu memaksa kita impor beras sebanyak 3,5 juta ton (2023) untuk cadangan pangan pemerintah," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Arman melanjutkan, kondisi ini sebenarnya memberikan peringatan kepada pemerintah soal krisis pangan. Maka dari itu, pemerintah akhirnya memutuskan untuk impor yang dananya diambil dari realokasi anggaran internal dan eksternal senilai Rp 1 triliun,

Baca Juga: Hadir di TMP Kalibata, Amran Sulaiman Ajak Masyarakat Indonesia Jaga Semangat Pahlawan

"Dari Rp 1 triliun realokasi itu masing-masing sebanyak Rp 934 miliar akan digunakan oleh Ditjen Tanaman Pangan untuk penyediaan benih padi dan jagung," kata dia.

Kemudian, refocusing anggaran Rp 1 triliun akan digunakan untuk pengadaan alsintan sebesar Rp 324 miliar, bimbingan teknis Rp 30 miliar dan insentif kepada penyuluh Rp 36 miliar.

Untuk informasi saja, pemerintah memang telah memutuskan impor sebanyak 3,5 juta ton selama 2023, yang terdiri dari penugas 2 juta ton di awal tahun, dan sisanya 1,5 juta ton di akhir 2023.

Kekinian, realisasi impor beras untuk 1,5 juta ton ini telah masuk kontrak sebesar 1 juta ton. Pemerintah juga menugaskan impor di awal tahun 2024 sebesar 2 juta ton.

Baca Juga: Sebut Mentan Andi Amran sebagai Bapak Modernisasi Pertanian, DPR: Pembawa Perubahan dalam Pertanian Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI