Perusahaan Anak Soeharto Beli Kapal Rp92 Miliar, Intip Kinerja Sahamnya

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 13 November 2023 | 11:15 WIB
Perusahaan Anak Soeharto Beli Kapal Rp92 Miliar, Intip Kinerja Sahamnya
Armada layanan jasa pelayaran LNG atau gas alam cair PT Humpuss Maritime Tbk (Humi). (ANTARA//HO/HUMI.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) membeli kapal Oil & Chemical Tanker senilai 6 juta dolar AS (sekitar Rp94,2 miliar)

Kapal itu nantinya digunakan untuk memenuhi permintaan pasar terhadap bahan dasar Biodiesel B35, yaitu methanol.

Kapal dengan bobot 8,821 DWT tersebut diserahkan di Batam pada hari Rabu (8/11/2023) lalu. Dengan akuisisi ini, HUMI berhasil merealisasikan pembelian satu dari tiga unit yang telah ditargetkan dalam anggaran belanja modal (CAPEX) tahun 2023.

"Pembelian kapal Oil & Chemical Tanker ini adalah salah satu strategi ekspansi perusahaan dalam mengatasi kebutuhan methanol yang terus meningkat," ungkap Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat, dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (13/11/2023).

Baca Juga: Cobain Resep Sup Ayam Bening ala Titiek Soeharto, Termasuk Makanan Favorit Prabowo Subianto?

Berdasarkan pantauan Redaksi Suara.com, hingga Senin pada pukul 11.11 WIB sesi I, kinerja saham HUMI masih cukup fluktuatif.

Angka tertinggi berada di 202 dan terendah di 99 Sementara, rata-rata trannsaksi berkisar di angka 151 hingga 153.

Tirta menjelaskan bahwa peningkatan permintaan terhadap methanol adalah dampak dari penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2023 terkait konservasi energi, di mana pemerintah akan meningkatkan persentase pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak solar dari 30 persen (B30) menjadi 35 persen (B35).

Dengan meningkatnya kebutuhan akan bahan bakar nabati, kebutuhan akan methanol sebagai bahan dasarnya turut meningkat.

Selain itu, pertumbuhan industri nikel yang meningkatkan permintaan akan kebutuhan caustic soda dan asam sulfat juga turut mendorong kebutuhan akan methanol.

Baca Juga: Intip Tiga Calon Ibu Negara RI dan Prestasinya: Titiek Soeharto Termasuk?

“Caustic soda dan asam sulfat ini sangat dibutuhkan oleh pabrik smelter dan juga pabrik baterai di Indonesia,” jelasnya.

Tirta menambahkan bahwa sektor bisnis angkutan petrokimia domestik, khususnya angkutan methanol, telah mencatatkan kinerja positif selama tiga tahun terakhir karena terjadi peningkatan muatan FAME terkait kebijakan pemerintah terhadap penggunaan Biosolar (B30) yang cukup signifikan.

Ke depan, diperkirakan segmen usaha Oil & Chemical dapat mengalami pertumbuhan dua kali lipat dalam lima tahun mendatang.

Dengan tambahan kapal tersebut, diharapkan dapat menjadi pendorong positif bagi pertumbuhan perusahaan, yang diperkirakan akan mencapai peningkatan laba bersih sebesar 20 persen menjadi 13,1 juta dolar AS pada tahun 2023.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI