Pelindo Genjot Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus di Jawa Timur

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 11 November 2023 | 08:27 WIB
Pelindo Genjot Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus di Jawa Timur
PT Pelindo mengembangkan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Trailer kaki seribu (multi axle trailer) itu perlahan mengangkut perlengkapan dan peralatan seberat 325 ton yang akan dipasang di pabrik pemurnian logam PT Freeport Indonesia di kawasan industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik, Jawa Timur. Barang dengan panjang 55 meter, lebar tujuh meter dan tinggi delapan meter itu diangkut pada bulan September kemarin.

Sebelumnya, pengelola pelabuhan JIIPE, yakni PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS) juga telah membongkar dan berhasil memobilisasi dua muatan kargo raksasa lain untuk kebutuhan PT Freeport Indonesia seberat 125 ton dan 300 ton.

Muatan kargo dengan berat setara dua pesawat Boeing-777 dengan mudahnya dipindahkan menuju lokasi dengan jarak yang hanya dua kilometer dari pelabuhan dimana lokasi pabrik juga berada di satu kawasan, yakni di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, JIIPE, yang dikelola PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), keseluruhan proses berjalan dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti.

Kawasan Ekonomi Khusus Gresik yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), dimana terdapat dua entitas didalamnya yaitu PT BKMS selaku pengembang dan pengelola kawasan industri (Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola) merupakan usaha patungan antara PT Pelindo (Persero) dengan PT AKR Corporindo Tbk, dengan komposisi kepemilikan sebesar 40 persen dan 60 persen, PT BMS sebagai pengelola kawasan pelabuhan (Badan Usaha Pelabuhan) dengan komposisi 60 persen dan 40 persen.

Sebelum 1 Oktober 2021 ketika empat perusahaan pengelola pelabuhan merger menjadi PT Pelindo (Persero), dua perusahaan tersebut merupakan afiliasi dari PT Pelindo 3 sedangkan untuk kawasan residensial di kembangkan dan dikelola langsung oleh PT AKR Surabaya Land Corporindo.

“JIIPE merupakan bagian dari strategi PT Pelindo mengembangkan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan,” kata Direktur Utama PT Pelindo (Persero) Arif Suhartono dalam keterangannya, Sabtu (11/11/2023).

Integrasi itu, kata Arif, menyelesaikan berbagai masalah konektivitas antara kawasan industri dengan pelabuhan seperti delays trucking, keterbatasan moda transportasi, waktu tempuh yang tinggi, dan keterbatasan infrastruktur jalan.

Dibangun sejak 2012, kawasan industri JIIPE resmi ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 71 Tahun 2021 tertanggal 28 Juni 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, dengan kegiatan usaha yang terdiri atas produksi dan pengolahan; logistik dan distribusi; riset, ekonomi digital, pengembangan teknologi; dan pengembangan energi dengan didukung industri 4.0.

Kawasan dengan luas total 3.000 hektare ini, terdiri dari pengembangan kawasan industri seluas 1.761 hektare dan pelabuhan seluas 406 hektare dimana kedua area tersebut merupakan Kawasan Ekonomi Khusus dengan didukung kawasan residensial seluas 800 hektare.

Baca Juga: Ganjar: Infrastruktur Dibangun Tapi Muncul Pertanyaan Bandara-Pelabuhan Sepi

Dengan berbagai kluster yaitu metal, electronic, chemical, energy, support dan logistic yang berorientasi ekspor, kawasan yang terintegrasi dengan pelabuhan laut dalam memiliki fasilitas dermaga multipurpose seluas 500X50 meter, dengan panjang dermaga 1.000m dan didukung kedalaman laut hingga -14 LWS, pelabuhan JIIPE memiliki kemampuan untuk menampung kapal hingga 100ribu DWT.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI