Suara.com - Bisnis warung pulsa saat ini sudah banyak yang gulung tikar. Pasalnya, kekinian banyak orang membeli pulsa bisa lewat mobile banking ataupun Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Namun demikian, Founder FMPedia, Fajar Rianto menyebut, banyaknya bisnis warung pulsa yang tutup karena tidak bisa beradaptasi dengan teknologi digital. Menurut dia, para pebisnis warung pulsa harus mengubah bisnisnya dengan menggunakan teknologi digital agar tetap bertahan.
Maka dari itu, dia mengajak pebisnis UMKM warung pulsa bisa masuk dalam platform bisnis pelayanan penjualan pulsa yang memudahkan para penjual pulsa.
"Visi saya untuk masa depan adalah menciptakan dampak positif pada UMKM," ujarnya yang dikutip, Rabu (8/11/2023).
Baca Juga: Prospek Bisnis Properti IKN Diprediksi Meroket, Capai Rp12 Triliun Tiap Tahun
Selain itu, strategi lainnya pebisnis warung pulsa jangan hanya sekadar menjual pulsa. Saat ini ada banyak ragam kebutuhan masyarakat yang semestinya bisa disediakan di warung-warung pulsa.
Kebutuhan lain selain pulsa yakni voucher game, pembayaran tagihan Payment Point Online Banking (PPOB), dan berbagai pembayaran online lainnya.
"Selain pulsa, website FMPedia dibuat sebagai tempat di mana pengguna dapat melakukan top up untuk permainan favorit orang-orang, pembayaran tagihan PPOB, dan layanan lainnya," jelas Fajar.
Fajar menambahkan, pebisnis juga perlu memiliki rasa kesabaran dan konsistensi adalah kunci dari buah keberhasilan.
"Pembeli pulsa yang kini beralih ke platform-platform raksasa diharap bisa kembali membeli di warung-warung pulsa dengan kemudahan FMPedia," pungkas dia.
Baca Juga: Mengenal Segmented WhatsApp Blast, Fitur Bisnis Biar Raup Cuan Lebih Gede