Mantap! Binaan PHE WMO Mampu Urai 15 Ton Sampah Jadi Briket Bahan Bakar Tungku Garam

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 08 November 2023 | 06:12 WIB
Mantap! Binaan PHE WMO Mampu Urai 15 Ton Sampah Jadi Briket Bahan Bakar Tungku Garam
Ilustrasi Briket (Pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bangkalan, Madura adalah salah satu daerah yang menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah. Berdasarkan informasi yang dihimpun, setiap hari, kota ini menghasilkan sekitar 104 ton sampah, menciptakan masalah lingkungan yang memerlukan solusi kreatif.

Saat ini terdapat sebuah inovasi yang mengubah pandangan tentang sampah, menjadikannya sebagai sumber energi yang bernilai, dan mendorong pengurangan sampah secara signifikan.

Seiring dengan meningkatnya jumlah sampah, masyarakat di Bangkalan Madura telah menghadapi masalah pengelolaan limbah yang semakin serius.

Namun, dalam situasi yang tampak tak terkendali ini, muncul ide brilian untuk mengubah sampah menjadi briket, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk tungku pembuatan garam, yang merupakan sumber utama mata pencaharian sebagian besar penduduk setempat.

Sampah organik dan juga anorganik sangat banyak ditemui di Desa Banyusangka, hal tersebut dikarenakan Desa Banyusangka memiliki kawasan TPI terbesar di Kabupaten Bangkalan, disisi lain kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan juga masih rendah dan seringkali membuang sampah sembarangan.

Banyusangka yang berada di kawasan pesisir juga mendapatkan banyak sampah kiriman dari arus laut, bahkan kondisi ini juga menyebabkan banjir di Desa Banyusangka.

Selanjutnya berdasarkan masalah tersebut dirumuskan inovasi program untuk menjawab permasalahan tersebut.

Inovasi program yang dikembangkan Kelompok Pengelola Garam BumDES Wijaya Kusuma Banyusangka binaan PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) dijawab melalui kegiatan pengelolaan lingkungan di Desa Banyusangka dengan menerapkan pengelolaan sampah yang bekerjasama dengan Rumah Daur Ulang (RDU) De eL Ha Kabupaten Bangkalan.

"Sampah yang telah dikumpulkan oleh kelompok selanjutnya ditukar dengan briket, selanjutnya briket tersebut dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk proses kristalisasi garam," kata Ubaidillah Husni salah seorang dari Kelompok Pengelola Garam BumDES Wijaya Kusuma Banyusangka saat ditemui wartawan, ditulis Rabu (8/11/2023).

Baca Juga: Inovasi Sosial Salt Centre Terintegrasi Binaan PHE WMO Dongkrak Produktivitas Garam dan Kesadaran Lingkungan

Garam yang diproses dengan evaporasi dengan memanfaatkan briket ini juga memiliki hasil yang lebih putih dan halus. Inovasi ini juga mampu meningkatkan kapasitas produksi mencapai 50kg per hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI