Mengenal Palestina: Komoditas, Kondisi Ekonomi dan Luas Wilayah yang Dicaplok Israel

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 07 November 2023 | 15:33 WIB
Mengenal Palestina: Komoditas, Kondisi Ekonomi dan Luas Wilayah yang Dicaplok Israel
Warga Palestina berkumpul untuk mengajukan izin kerja di Israel, di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza, pada (6/10/2021). [Mahmud hams / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mata penduduk dunia tengah ditarik ke konflik operasi militer yang terjadi di Gaza, yang dilakukan Israel pada warga Palestina. Hal ini juga kemudian menimbulkan pertanyaan di benak publik, sebenarnya bagaimana ekonomi Palestina berjalan? Apa komoditas yang membuatnya seperti memiliki daya tarik luar biasa hingga wilayahnya terus menyusut dan diperkecil Israel?

Palestina memiliki potensi ekonomi yang sebenarnya cukup besar. Dampak serangan yang terus dilakukan Israel, World Bank menyatakan bahwa perekonomian Palestina diperkirakan akan terus beroperasi jauh di bawah potensinya.

Pendapatan Utama Palestina

Secara praktis sebenarnya Palestina memiliki ketergantungan yang besar pada Israel. Dilansir dari berbagai sumber, Israel memiliki ‘kontrol’ pada perekonomian Palestina. Separuh dari total barang yang diimpor ke Palestina adalah produk yang berasal dari Israel, dan sebaliknya, sebanyak lebih dari 80% ekspor yang dilakukan Palestina adalah menuju ke Israel.

Baca Juga: Subhanallah! Malaysia Sisihkan Penjualan Tiket Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia untuk Palestina

Dilihat dari sumber pendapatan yang dimiliki, ekspor komoditas yang dihasilkan oleh Palestina menjadi sumber pendapatan utama dari negara ini.

Selain dari kegiatan ekspor, ternyata tidak sedikit negara yang menanamkan investasi di negara tersebut. Daftarnya cukup panjang, mulai dari Yordania, Qatar, Arab Saudi, Mesir, Siprus, Uni Emirat Arab, dan beberapa negara lain.

Komoditas dan Potensi Ekonomi

Wilayah yang dimiliki Palestina sebenarnya mengandung banyak sekali komoditas yang berpotensi ekonomi tinggi. Namun demikian karena terus ditekan oleh Israel, titik-titik strategis ini kemudian dimonopoli oleh Israel yang membuat Palestina sulit berkembang secara finansial.

Setidaknya terdapat tiga potensi besar yang dapat dimanfaatkan oleh Palestina jika mereka memiliki kedaulatan pada wilayahnya sendiri. Pertama adalah air, hasil hutan, dan sumber daya mineral berupa minyak bumi.

Baca Juga: 6 Fakta RS Indonesia di Gaza yang Dituding Jadi Markas Persembunyian Hamas

Dapat dibayangkan jika ketiga sumber daya dan potensi tersebut dapat dikelola dengan optimal, maka rakyat Palestina dapat menjadi rakyat yang makmur dan berkecukupan. Air memiliki nilai yang tinggi di area gurun, hasil hutan memiliki harga yang cukup baik di pasar internasional, dan minyak menjadi salah satu ‘kekuatan’ yang dimiliki negara-negara di Timur Tengah yang tingkat ekonominya sangat tinggi.

Wilayahnya Terus Menyempit

Palestina sendiri juga memiliki wilayah yang terus menyempit akibat pendudukan dan operasi militer yang dilakukan oleh pihak Israel. Berdasarkan pengakuan internasional, sebenarnya wilayah Palestina memiliki luas mencapai 6,020 kilometer persegi yang meliputi Yerusalem Timur, Gaza, dan Tepi Barat.  Di sisi lain, Israel memiliki luas wilayah sekitar 20,770 kilometer persegi.

Wilayah Palestina diduduki oleh Israel sejak tahun 1967 lalu, dan menjadikannya pendudukan terpanjang dalam sejarah modern. Wilayah yang disebutkan sebelumnya adalah area yang diduduki oleh pasukan Israel, yang hingga sekarang masih memiliki banyak penduduk Palestina.

Meski demikian wilayah negara Palestina terus terkikis karena operasi militer dan pendudukan yang dilakukan. Dengan tekanan pemukiman Yahudi yang terus meningkat, wilayah yang menjadi negara Palestina juga terus menyusut.

Kontributor : I Made Rendika Ardian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI