Duh! Perang Israel-Hamas Bikin Panik Ekonomi Global

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 06 November 2023 | 14:49 WIB
Duh! Perang Israel-Hamas Bikin Panik Ekonomi Global
Roket yang ditembakkan militan Palestina dicegat oleh sistem rudal pertahanan Iron Dome Israel di Kota Gaza, Palestina, Sabtu (7/10/2023). [Mohammed ABED / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perperangan antara Israel dengan Hamas di Gaza, Palestina ternyata berefek panjang pada ekonomi Global. Bahkan, ekonomi global bakal bisa alami kemunduran atau resesi imbas perang yang terus memanas itu.

Kepala Eksekutif Manajer BlackRock, Larry Fink mengatakan, perperangan yang terus terjadi itu telah membentuk kebiasaan dan masa depan baru bagi ekonomi dunia.

"Apalagi, risiko geopolitik merupakan komponen utama dalam membentuk seluruh kehidupan kita," ujar Fink Seperti dilansir dari The Guardian, Senin (6/11/2023).

Dirinya kembali menjelaskan, perperangan itu juga memicu ketakutan umat manusia, sehingga enggan mengeluarkan dananya untuk konsumsi atau belanja. Sehingga, hal ini yang membuat resesi global semakin nyata, di mana resesi itu akan terjadi di Eropa dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Lesu Darah! Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III 2023 Anjlok, Begini Kondisinya

Sementara, Pimpinan JP Morgan, Jamie Dimon menurutkan, perperangan yang terus terjadi bikin ekonomi global tidak dapat diprediksi.

"Apa yang terjadi di bidang geopolitik saat ini adalah hal terpenting bagi masa depan dunia - kebebasan, demokrasi, pangan, energi, imigrasi," kata dia.

Dimon juga sempat mengungkapkan bahwa, dunia akan menghadi krisis yang paling berbahaya dalam beberapa dekade terakhir. Konflik yang meluas bisa menimbulkan dampak luas pada harga energi, harga pangan, perdagangan internasional, serta hubungan diplomatik.

Managing Partner EY Inggris, Anna Anthony memastikan, bahwa ekonomi Inggris walaupun jauh dari resesi, tetapi masih dihalau banyak tantangan.

"Tekanan biaya hidup yang signifikan terus mempengaruhi kemampuan belanja rumah tangga dan semakin banyak rumah tangga yang mengalami kesulitan untuk memenuhi pembayaran pinjaman," jelas dia.

Baca Juga: Ekonomi Kuartal III 2023 Tumbuh 4,94%

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI