Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis angka pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III 2023. Hasilnya, boleh dibilang tak begitu menggemberikan dan membuat lesu darah.
Pasalnya, pada periode tersebut pertumbuhan ekonomi tak lebih dari angka 5% seperti kuartal-kuartal sebelumnya.
Berdasarkan data BPS, Senin (6/11/2023) pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023 tumbuh 4,94% YoY, angka ini boleh dibilang anjlok atau lebih rendah dibandingan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 5,73%.
Begitu juga dengan kuartal I 2023 yang tumbuh 5,04% dan kuartal II 2023 yang tumbuh sebesar 5,17%.
Baca Juga: Rata-rata Gaji Pekerja Indonesia Rp 3,18 Juta Per Bulan
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar menjelaskan bahwa produk domestik bruto (PDB) kuartal III/2023 atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.296 triliun. Adapun, PDB berdasarkan harga konstan mencapai Rp3.124,9 triliun.
"Jika dibandingkan kuartal III/2022 atau yoy, maka ekonomi Indonesia pada kuartal III/2023 tumbuh 4,94%," ujarnya.
Pada kuartal III/2023, dia mengatakan perekonomian Indonesia secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) tercatat tumbuh 1,69% persen. Secara tahunan (yoy), Indonesia tidak mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen yang telah terjadi selama 8 kuartal berturut-turut.
Meski demikian kata Amalia, daya beli masyarakat Indonesia masih menjadi pendorong utama pertumbuhan kali ini.
"Daya beli masyarakat masih terlihat stabil," katanya.
Baca Juga: Capres dan Cawapres Baca Nih! 7,86 Juta Orang di RI Pengangguran
Daya beli ini terlihat dari indeks penjualan eceran riil yang tumbuh solid, seperti halnya penjualan sepeda motor hingga pembelian rumah KPR dan KPA.
"Penjualan domestik sepeda motor juga naik 11,28%, nilai transaksi uang elektronik dan kartu kredit juga tumbuh masing-masing 6,91% dan 25,75%, serta terlihat masih tumbuhnya dengan cukup tinggi kredit KPR dan KPA sebesar 12,30%," tambahnya.
Amalia juga menilai respons kebijakan ekonomi dari pemerintah juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebagai informasi belanja modal pemerintah pada triwulan III-2023 tumbuh 32,37% dan di sisi kebijakan moneter Bank Indonesia tetap mempertahankan tingkat suku bunga.