Jokowi Tegaskan Kepala Daerah Tak Mampu Tangani Inflasi Akan Dicopot Secepatnya

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 06 November 2023 | 13:05 WIB
Jokowi Tegaskan Kepala Daerah Tak Mampu Tangani Inflasi Akan Dicopot Secepatnya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpidato dalam acara 100 CEO Forum di kawasan Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu (2/11/2023). (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, memastikan bahwa kepala daerah yang tidak mampu mengatasi masalah inflasi di daerahnya akan diberhentikan dan digantikan oleh penjabat (pj).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Tito dalam Rapat Koordinasi antara Pusat dan Daerah di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, pada hari Senin. Tito menegaskan bahwa hal ini sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo saat pertemuan di Istana Negara, Jakarta, pada tanggal 30 Oktober.

"Tadi Bapak Presiden juga menegaskan bahwa kalau ada performa yang tidak bagus, kapan saja bisa diganti dengan pj," ujar Tito.

Tito sudah beberapa kali melakukan pergantian kepala daerah yang tidak mampu mengatasi masalah inflasi. Ia juga mengimbau agar seluruh kepala daerah memberikan perhatian yang serius terhadap masalah inflasi.

Baca Juga: Mau Rapat Bareng Jokowi Besok, Wapres Maruf Tunda Makan Siang Bareng Gibran, Mahfud MD dan Muhaimin

"Ada beberapa yang sudah ganti dan saya akan konsisten melaksanakan itu," kata dia, dikutip dari Antara.

Berdasarkan data BPS, komoditas beras menjadi penyumbang terbesar pada inflasi tahunan Oktober 2023 yang tercatat sebesar 2,56 persen (yoy).

Tingkat inflasi tahunan pada Oktober 2023 adalah 2,56 persen atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 112,75 pada Oktober 2022 menjadi 115,64 pada Oktober 2023.

Adapun bila ditinjau berdasarkan wilayah, maka seluruh kota tercatat mengalami inflasi tahunan, di mana 54 kota mencatatkan IHK lebih tinggi dari inflasi nasional.

Masih berdasarkan data BPS, inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan, yakni sebesar 5,43 persen.

Baca Juga: PDIP: Kami Sayang Jokowi, Tapi...

Komoditas penyumbang inflasi di Kota Tanjung Pandan adalah tarif angkutan udara dengan andil 1,15 persen, ikan segar 0,98 persen, beras 0,91 persen, rokok kretek filter 0,31 persen, dan daging ayam ras 0,23 persen.

Selanjutnya, kota dengan inflasi tertinggi lainnya adalah Sumenep dengan inflasi 5,29 persen, Merauke 4,89 persen, Luwuk 4,25 persen, Kotabaru 4,12 persen, dan Maumere 4,07 persen. Sedangkan kota dengan inflasi terendah adalah Jayapura sebesar 1,43 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI