Suara.com - Perusahaan cat dekoratif terbesar di Indonesia, PT Avia Avian Tbk (AVIA) berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 5,2 triliun untuk periode sembilan bulan tahun 2023.
Angka ini naik 4,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan Perusahaan didorong oleh upaya-upaya yang dilakukan Perusahaan ditengah beratnya kondisi perekonomian nasional.
Wakil Dirut AVIA, Ruslan Tanoko mengatakan, pertumbuhan tersebut didorong oleh semakin lengkapnya varian produk AVIA. Sebagaimana diketahui, AVIA sampai dengan akhir September tahun 2023 ini telah meluncurkan beberapa versi ekonomis dari produk-produk utama yang selama ini telah dikenal masyarakat dengan sangat baik.
Varian produk tersebut meliputi Avian Cling untuk kategori cat kayu dan besi, Avitex Wizz dan Aries Bling untuk kategori cat tembok dan terbaru No Drop Basic untuk kategori pelapis anti bocor. Produk-produk tersebut sebagai antisipasi melemahnya daya beli masyarakat, dan terbukti memberikan kontribusi yang baik terhadap pertumbuhan penjualan Perusahaan.
Produk pelapis anti bocor, cat tembok, serta cat kayu dan besi adalah penyumbang terbesar penjualan AVIA, masing-masing sebesar 25%, 23%, dan 20%.
Tidak hanya produk yang lebih ekonomis, sebelumnya AVIA telah meluncurkan Avitex Gold untuk kategori cat tembok dengan kelebihan dapat digunakan untuk interior dan exterior, dan penerimaan masyarakat sangat baik dengan kontribusi penjualan berkisar sebesar 5% semenjak diluncurkan pada akhir tahun lalu.
Hingga kini, AVIA juga terus konsisten menambah jaringan distribusi, sampai dengan akhir September tahun ini, AVIA telah memiliki 116 pusat distribusi dengan 14 pusat distribusi mini, yang tersebar diseluruh provinsi dan menjangkau seluruh kota di Indonesia. AVIA terus berusaha meningkatkan one-day delivery service dalam radius 50 km dari pencapaian saat ini sebesar 96%.
Pertumbuhan penjualan AVIA diikuti dengan pertumbuhan laba kotor, EBITDA, maupun laba bersih. Sampai dengan akhir September tahun 2023, AVIA membukukan laba kotor sebesar Rp 2,3 triliun dengan tingkat marjin 44,2%, tumbuh 15,2% dibanding periode yang sama tahun lalu dengan marjin sebesar 40,0%.
EBITDA untuk periode yang sama tercatat sebesar Rp 1,4 triliun, dengan marjin 27,6%, tumbuh 11,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Selanjutnya, laba bersih untuk periode sembilan bulan tercatat sebesar Rp 1,1 triliun, dengan marjin 22,1%.
Baca Juga: Kena Boikot hingga Saham McDonalds Anjlok, Viral Video Para Pegawainya Kebingungan
"Pertumbuhan laba dan arus kas yang kuat membuat kami yakin akan terus dapat memaksimalkan pembagian dividen bagi para pemegang saham," pungkas Ruslan.