Capex PTBA Tembus Rp1 Triliun, Ini Rincian Sasaran Proyek Strategisnya

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 06 November 2023 | 09:51 WIB
Capex PTBA Tembus Rp1 Triliun, Ini Rincian Sasaran Proyek Strategisnya
Pengoperasian bus listrik untuk mengurangi emisi karbon. (Dok: Bukit Asam)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Emiten tembang PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) raih dana belanja modal (capital expenditure atau capex) sebesar Rp1,1 triliun hingga kuartal III/2023.

Disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan PTBA, Niko Chandra, nilai tersebut naik dari tahun sebelumnya dan akan digunakan untuk investasi rutin maupun non rutin.

Khususnya untuk tahun ini, PTBA akan fokus menggunakan modal untuk menggarap berbagai proyek stratageis, salah satunya angkutan batu bara dan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT).

Sepanjang tahun 2023, PTBA berhasil meraih laba sekitar Rp3,8 triliun, turun 62% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp10 triliun. 

Baca Juga: Kolaborasi dengan Pemerintah, Bukit Asam (PTBA) Ikut Aksi Tanam Mangrove

Untuk pendapatan perusahaan, PTBA mengumpulkan dana sekitar Rp27,7 triliun, mengalami penurunan sebesar 12,16% secara year-on-year (YoY). Total aset perusahaan hingga 30 September 2023 mencapai sekitar Rp36,0 triliun.

Namun, produksi batu bara PTBA hingga kuartal III/2023 naik 15,2% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022, yakni dari 27,7 juta ton menjadi 31,9 juta ton. Kenaikan produksi ini sejalan dengan peningkatan volume penjualan batu bara sekitar 14,9% menjadi 27,0 juta ton.

Hingga kuartal III/2023, PTBA mencatatkan penjualan ekspor sekitar 11,2 juta ton, mengalami peningkatan sebesar 24,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sekitar 51%.

Niko menyebutkan bahwa terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi PTBA pada tahun ini, termasuk koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Di sisi lain, rata-rata harga batu bara ICI-3 mengalami koreksi sekitar 33% dari US$128,5 per ton pada Januari-September 2022, menjadi US$86,3 per ton pada periode yang sama tahun 2023.

Selain itu, harga pokok penjualan mengalami kenaikan, terutama pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan.

Baca Juga: Sukses Tingkatkan Produktivitas Pertanian, PLTS Irigasi Bukit Asam Jadi Andalan Petani Desa Nanjungan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI