Profil Tiga Pemimpin Hamas Buronan Israel, Jadi Alasan Penyerangan Gaza

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 05 November 2023 | 14:31 WIB
Profil Tiga Pemimpin Hamas Buronan Israel, Jadi Alasan Penyerangan Gaza
Juru Bicara Brigade Al-Qassam sayap militer Hamas Abu Ubaidah [Foto: Hops.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konflik dan pertikaian yang terjadi di jalur Gaza sepertinya belum akan berakhir. Hal ini membawa perhatian publik pada tokoh-tokoh yang mengambil andil besar pada pertikaian tersebut. Pencarian kemudian tertuju pada profil pemimpin Hamas, yang menjadi salah satu pihak yang peranannya paling besar atas pertikaian di wilayah itu.

Israel berkali-kali menggunakan alasan penyerangan Hamas sebagai dalih saat membunuh ribuan warga sipil tak bersalah.

Diketahui terdapat setidaknya tiga tokoh dan nama penting pada Hamas. Ketiganya adalah Ismail Haniyeh, Khaled Mashal, dan Mahmoud al-Zahar. Sekilas profilnya adalah sebagai berikut.

1. Ismail Haniyeh

Nama pertama adalah Ismail Abdel Salam Ahmed Haniyeh. Menjadi tokoh paling penting di Hamas dan disebut sebagai pimpinan tertinggi, ia yang bertanggung jawab atas serangan Hamas di jalur Gaza beberapa waktu yang lalu, dan menewaskan ratusan warga sipil.

Ismail Haniyeh. (AFP)
Ismail Haniyeh. (AFP)

Lahir pada 29 Januari 1962 di kamp pengungsi Al-Shati, ia menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Gaza dengan jurusan Sastra Arab. Sebelumnya namanya tercatat sebagai Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina di tahun 2006 hingga 2014 lalu.

Ia kemudian dipercaya menjadi Ketua Hamas di Jalur Gaza, dan tiga tahun kemudian ia diangkat menjadi pemimpin organisasi tersebut menggantikan Khaled Mashal.

2. Khaled Mashal

Juga dikenal dengan nama Khaled Meshaal, ia lahir pada 28 Mei 1956. Sebelum dikenal sebagai salah satu orang penting di Hamas, ia pernah menempuh pendidikan di Universitas Kuwait dengan jurusan Fisika di tahun 1974 lalu.

Baca Juga: Pendidikan dan Karier Menlu Retno Marsudi, Bacakan Puisi Palestina Saudaraku

Di era itu pula ia mulai aktif dan menjadi pemimpin Perkumpulan Mahasiswa Palestina. Lulus dari bangku kuliah ia sempat mengajar di Kuwait, dan berhenti pada tahun 1984 lalu. Di tahun yang sama dirinya masuk ke PLO, sebuah organisasi pembebasan Palestina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI