Suara.com - Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menegaskan bahwa tidak ada izin bagi bahan bakar untuk memasuki Gaza, tak peduli situasinya.
Smotrich menyatakan, "Setelah perang, Gaza akan tetap berada di bawah kendali Israel," tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Sejak konflik dimulai pada 7 Oktober, dikutip dari Anadolu, Israel telah memblokir pasokan bahan bakar, listrik, dan membatasi ketat pasokan air, makanan, dan obat-obatan ke Gaza.
Pada Sabtu (4/11/2023) kemarin, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa 47 truk bantuan telah tiba melalui pintu perlintasan Mesir-Gaza di Rafah, namun bahan bakar masih tetap dilarang memasuki wilayah Palestina tersebut.
Baca Juga: Digunakan untuk Menyerang Israel, Berikut Spesifikasi Rudal Balistik Burkan
PBB dan organisasi internasional telah mengingatkan bahwa kekurangan bahan bakar akan memiliki dampak negatif, terutama di rumah sakit yang membutuhkan bahan bakar untuk menjalankan generator setelah pasokan listrik terputus bulan lalu.
Rumah sakit, toko roti, dan sistem air minum tidak dapat beroperasi karena kekurangan bahan bakar, memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah Palestina yang terkepung ini.
Pejabat PBB telah meminta Israel berulang kali untuk mengizinkan bahan bakar masuk ke Gaza, dan menekankan bahwa "rumah sakit tidak boleh menjadi sasaran dalam konflik."
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, telah menyoroti urgensi untuk "segera mengirimkan makanan, bahan bakar, dan air ke Gaza."