Suara.com - Perum Bulog meraih perjanjian untuk mengimpor 1 juta ton beras dari kuota tambahan penugasan sebesar 1,5 juta ton. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk memperkuat cadangan beras pemerintah hingga tahun 2024.
“Walaupun pemerintah memberikan tambahan kuota penugasan impor kepada Perum Bulog sebanyak 1,5 juta ton, namun pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri,” kata Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto pada jumat (3/11/2023).
Suyamto menyebut, saat ini Bulog menguasai persediaan beras sebanyak 1,45 juta ton. Dengan tambahan penugasan impor baru dari pemerintah, persediaan ini akan semakin kuat untuk memenuhi kebutuhan distribusi hingga tahun depan.
Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga beras di masyarakat. Mengenai asal negara impor, Suyamto menegaskan bahwa Bulog akan mengimpor beras dari negara mana pun yang memungkinkan dan memenuhi semua persyaratan standar.
Baca Juga: Harga Beras Naik, Inflasi Oktober 2023 Tembus 0,17%
“Saat ini kami sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar. Selanjutnya kami juga akan menjajaki dengan India dan Kamboja maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan," kata dia, dikutip dari Antara.
Suyamto mengemukakan pihaknya juga melakukan pemantauan intensif terkait harga beras saat ini. Terjadinya sedikit kenaikan harga beras dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri, seperti bencana El Nino dan juga situasi dalam negeri yang baru memasuki musim tanam.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali,” jelasnya.
Hingga saat ini, Bulog telah menggelontorkan beras operasi pasar atau stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total sebanyak 885 ribu ton. Upaya stabilisasi tersebut akan terus berlanjut hingga harga beras di pasaran stabil.
Selain itu, Bulog juga sedang menyalurkan beras bantuan pangan untuk September, Oktober, dan November dengan jumlah total sebanyak 641 ribu ton kepada masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Harga Beras Mahal, Jokowi Beri Titah Khusus Mentan Amran