Pupuk Kaltim Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional melalui Berbagai Strategi Inovasi

Kamis, 02 November 2023 | 19:11 WIB
Pupuk Kaltim Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional melalui Berbagai Strategi Inovasi
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, panen padi. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebagai produsen pupuk Urea terbesar di Asia Tenggara, Pupuk Kaltim perlu memiliki arah tujuan bisnis yang berkelanjutan dan terus mampu menopang ketahanan pangan nasional secara lebih baik. Karena itu, Pupuk Kaltim menyusun roadmap transformasi yang tepat sebagai kunci bagi perusahaan untuk berhasil, tidak hanya untuk masa sekarang, tetapi juga di masa yang akan datang.

"Kami telah menyusun roadmap 40 tahun ke depan, yang mana Pupuk Kaltim akan mengembangkan hilirisasi industri petrokimia yang berbasis renewable resources. Hal ini bertujuan untuk mencapai dominasi pasar di wilayah Asia Pasifik," ujar Budi.

Dominasi pasar di wilayah Asia Pasifik, menurutnya, akan dilakukan melalui 3 pilar dalam prinsip Growth Strategy, yakni Operational and Supply Chain Excellence, yang merupakan keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur, kemudian Diversification Excellence, yaitu keunggulan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia serta energi terbarukan, dan ketiga, Geographical Expansion Excellence, yaitu keunggulan jangkauan pasar dengan meningkatkan kapasitas domestik dan ekspansi di pasar global.

Ketiga strategi ini diterapkan perusahaan dengan tujuan untuk meraih keseimbangan antara lima aspek pada prinsip 5P, yaitu People, Planet, Partnership, Peace dan Prosperity.

"Salah satu langkah strategis yang telah kami tempuh juga untuk menggenjot performa produksi untuk menjawab kebutuhan pupuk nasional kedepannya adalah melalui proyek pabrik di Fak-fak, Papua Barat," ujar Budi.

Menurutnya, Pupuk Kaltim diberikan mandat oleh pemerintah untuk membangun pabrik urea baru di Fakfak, Papua Barat, yang merupakan Proyek Strategis Nasional, berkapasitas 1,15 juta ton Urea dan 825.000 ton Amoniak.

"Pembangunan pabrik ini selain menyediakan basis yang baik bagi ambisi Pupuk Kaltim di kancah Asia Pasifik, juga semakin menguatkan peran Pupuk Kaltim dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan pemberdayaan sosial-ekonomi Indonesia Timur," ujar Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI