Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat senang dengan makin ramainya investor dalam negeri yang telah menanamkan modalnya di IKN Nusantara.
Hal tersebut dikatakan Jokowi saat melakukan grounbreaking atau peletakan batu pertama sejumlah proyek pembangunan infastruktur dasar di IKN, seperti bandara, rumah sakit, kawasan superblok hingga sekolah pada hari ini Rabu (1/11/2023).
Jokowi pun meminta Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara dapat mendahulukan investor dalam negeri untuk pembangunan sejumlah fasilitas dan infrastruktur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN tersebut.
Meski saat ini beberapa negara, seperti Singapura, Korea Selatan, dan Jepang sudah meninjau IKN, Presiden Jokowi meminta untuk memberi kesempatan terlebih dahulu pada investor dalam negeri.
Baca Juga: Sebelum Lengser, Jokowi Mau Tol IKN Rampung Juni 2024
"Saya sampaikan kepada Kepala Otorita IKN dahulukan dulu investor dalam negeri. Tapi kalau mentok dan sudah tidak ada kita akan keluarkan jurus yang dari luar," kata Presiden Jokowi, saat meresmikan 'groundbreaking' proyek Pakuwon Nusantara di kawasan IKN, Kalimantan Timur, seperti disaksikan dalam video dari Jakarta, Rabu.
Presiden menjelaskan bahwa sudah ada 130 investor dari Singapura yang meninjau progres pembangunan di IKN.
Kemudian, investor dari Jepang, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab juga berminat untuk menanamkan modal di IKN.
Bahkan, Kepala Negara menceritakan investor Uni Emirat Arab meminta satu blok untuk dilakukan pembangunan pusat keuangan. Namun, ia menegaskan kepada Kepala Otorita IKN untuk mengerem terlebih dahulu kepada investor luar negeri.
"Tapi biasanya kalau dari luar misalnya dari Uni Emirat Arab mintanya langsung satu blok. 'Ini satu blok untuk financial center kami yang garap total'. Terus nanti yang di dalam negeri mau dapat apa?," kata Jokowi.
Baca Juga: Pernah Sohiban di Solo, Presiden Jokowi Sebut Agus Subiyanto Penuhi Segala Aspek Jadi Panglima TNI
Asal tahu saja hari ini sejumlah proyek pembangunan IKN telah melakukan grounbreaking, seperti halnya proyek rumah sakit dimana investornya adalah konglomerat Dato Sri Tahir pemiliki Mayapada Group, begitu juga ada konglomerat Alexander Tedja lewat Pakuwon Group yang akan membangun kawasan superblok senilai Rp5 triliun di kawasan inti IKN.