Penjualan Obat Lesu, Laba Bersih Emiten Kalbe Farma Terpangkas 16,9 Persen

Selasa, 31 Oktober 2023 | 14:46 WIB
Penjualan Obat Lesu, Laba Bersih Emiten Kalbe Farma Terpangkas 16,9 Persen
Ilustrasi. Produsen obat-obatan PT Kalbe Farma Tbk harus menikmati penurunan laba pada kuartal III 2023.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produsen obat-obatan PT Kalbe Farma Tbk harus menikmati penurunan laba pada kuartal III 2023, pasalnya emiten dengan kode saham KLBF ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,064 triliun atau turun 16,9 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang mencapai Rp2,485 triliun.

Mengutip laporan keuangan perseroan yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (31/10/2023) secara rinci Kalbe Farma mencatat penjualan bersih tumbuh 6,5 persen secara tahunan menjadi Rp22,561 triliun pada akhir September 2023.

Rinciannya, penjualan obat resep ke pasar dalam negeri meningkat 28,5 persen menjadi Rp5,188 triliun.

Begitu juga dengan distribusi dan logistik domestik naik 3,2 persen menjadi Rp8,004 triliun.

Baca Juga: BJTM Catat Pertumbuhan Aset Mencapai Rp107 Triliun

Lalu, penjualan nutrisi ke pasar dalam negeri tumbuh 2,3 persen menjadi Rp5,611 triliun.

Demikian juga dengan nilai ekspor obat resep, produk kesehatan, nutrisi, distribusi dan logistik melambung 26,7 persen menjadi Rp1,428 triliun.

Tapi produk kesehatan ke pasar dalam negeri menyusut 16,1 persen secara tahunan menjadi Rp2,328 triliun pada akhir September 2023.

Walau beban pokok penjualan membengkak 9,6 persen secara tahunan menjadi Rp13,654 triliun pada akhir September 2023. Tapi laba kotor tetap terkerek 1,9 persen menjadi Rp8,906 triliun.

Namun, laba sebelum beban pajak penghasilan tergerus 18,07 persen secara tahunan menjadi Rp2,651 triliun pada akhir kuartal III 2023.

Baca Juga: Laba Bersih Indosat Anjlok 24,4 Persen, Ini Biang Keroknya

Pasalnya, beban penjualan naik 8,4 persen menjadi Rp4,768 triliun.

Ditambah, beban umum dan administrasi menggembung 13,8 persen menjadi Rp1,152 triliun.

Selain, itu, beban penelitian dan pengembangan melambung 16,3 persen menjadi Rp271,16 miliar.

Bahkan beban operasi lainnya melonjak 420 persen menjadi Rp125,51 miliar. Terlebih, pendapatan operasi lainnya anjlok 61,5 persen sisa Rp45,509 miliar.

Kondisi ini membuat laba per saham dasar melorot ke level Rp44,39 per lembar pada akhir September 2023, sedangkan di akhir kuartal III 2022 berada di level Rp53,43 per helai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI