Seiring dengan tumbuhnya digital lending, digital saving pada Triwulan III/2023 juga tercatat tumbuh meningkat sebesar 77,5% (yoy) menjadi Rp775,4 miliar pada akhir September 2023. Pertumbuhan tersebut juga terlihat pada jumlah user yang terus meningkat menjadi lebih dari 770 ribu CIF.
Sepanjang Triwulan III/2023, jumlah transaksi pada Aplikasi Raya meningkat sebanyak 287,8% (yoy) dengan peningkatan jumlah nominal sebesar 196,2% (yoy). Fitur yang paling diminati adalah transfer online menggunakan BI Fast sebesar 59,2%, transaksi pembayaran menggunakan QRIS sebesar 13,7%, transaksi top up e-wallet sebesar 13,1% , transfer sesama Raya sebesar 6,5% dan lain-lain sebesar 7,5%.
“Meskipun kinerja Triwulan III/2023 secara umum masih terdapat perlambatan, dikarenakan strategi Perusahaan untuk bertransformasi, tetapi dapat dilihat bahwa kinerja bisnis digital masih dapat tumbuh dua digit. Dengan pertumbuhan yang sudah sesuai dengan milestone kami yaitu melakukan scale up bisnis melalui ekosistem BRI Group, maka kami optimis hingga akhir tahun dapat membukukan laba lebih baik dari tahun sebelumnya,” jelas Bagus.
Beberapa rasio kunci Bank Raya juga mengalami perbaikan, terlihat dari Rasio BOPO yang mengalami perbaikan pada Triwulan III/2023 sebesar 84,56% dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya sebesar 91,43%. Bank Raya juga memiliki rasio permodalan yang kuat, ditunjukkan dari Rasio CAR pada Triwulan III/2023 sebesar 48,98% menguat dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebesar 27,33%.
“Kedepan, sinergi Bank Raya dengan ekosistem BRI akan semakin diperkuat melalui berbagai kolaborasi program yang mendorong percepatan inklusi keuangan masyarakat melalui inovasi produk digital saving dan digital lending guna mendukung langkah kami menjadi bank digital pilihan bagi masyarakat,” tutup Bagus.