Arus Modal Sebesar Rp 4,06 Triliun Kabur dari Pasar Modal RI

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 30 Oktober 2023 | 13:46 WIB
Arus Modal Sebesar Rp 4,06 Triliun Kabur dari Pasar Modal RI
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan banyak dana yang keluar atau outflow dari pasar modal pada Oktober 2023. Hingga 27 Oktober 2023, arus modal yang keluar dari pasar modal Indonesia ini sebanyak Rp 4,06 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menjelaskan, salah satu penyebab keluarnya arus modal yaitu kinerja sahamIndonesia yang melemah seiring pelemahan pergerakan saham global.

"Pasar saham Indonesia sampai dengan 27 Oktober 2023 melemah sebesar 2,61% month to date ke level 6.758 di mana September 2023 6.939, dengan non residen mencatatkan outflow Rp 6,37 triliun month to date sementara Agustus 2023 outflow Rp 4,06 triliun month to date," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (30/10/2023).

Kemudian, tutur Inarnor, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara tahunan atau year to date juga mengalami pelemahan 1,34%, di mana investor asing yang menjual atau nett sell sebesar Rp 11,61 triliun.

Baca Juga: Ada 11,8 Juta Investor Pasar Modal, Bos BEI Kurang Puas

"Non residen membukukan net sell sebesar Rp 11,61 triliun dibanding September 2023 net sell Rp 5,24 triliun year to date," imbuh dia.

Kinerja yang menurun juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi pasar yang tercatat pada Oktober sebesar Rp 10,32 triliun. Sedangkan, secara tahunan atau year to date sebesar Rp 10,47 triliun.

"Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham di Oktober 2023 turun menjadi Rp 10,32 triliun month to date dan secara year to date Rp 10,47 triliun, dibandingkan September 2023 sebesar Rp 11,36 triliun, dan juga Rp 11,49 triliun year to date," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI