Wujudkan Net Zero Emission 2060, Ini Kontribusi Pertamina dalam Kembangkan Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Senin, 30 Oktober 2023 | 12:27 WIB
Wujudkan Net Zero Emission 2060, Ini Kontribusi Pertamina dalam Kembangkan Bahan Bakar Ramah Lingkungan
PT Kilang Pertamina Internasional Produksi Bioavtur-SAF. (Dok: Pertamina)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menghadapi tantangan di bidang energi, PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk mendukung pemerintah Indonesia dan dunia dalam berkolaborasi untuk mencari solusi berbagai isu satu, diantaranya mengurangi efek dari gas rumah kaca (GRK) atau dekarbonisasi.

Untuk menjalankan dekarbonisasi, perusahaan harus mengubah cara operasional konvensional dan menjalankan usaha yang green operation. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah Indonesia untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Sejak beberapa tahun yang lalu, Pertamina mulai melakukan strategi penting untuk mengembangkan bahan bakar rendah karbon dan menggunakan energi baru terbarukan. Untuk menyiapkan bahan bakar rendah karbon dan energi baru terbarukan dibutuhkan persiapan panjang, mulai dari teknologi, ekonomi, hingga regulasi.

Ada beberapa hal yang membuat bahan bakar rendah karbon memiliki harga yang tinggi, yakni pertama, pengembangan teknologi dapat menurunkan belanja modal atau capex dan belanja operasional atau opex.

Kedua adalah saat mengembangkan produk baru, maka perlu ada pendekatan dari rantai pasokan yang lebih panjang hingga ekosistem secara keseluruhan. Kemudian ketiga, soal kemampuan ekonomi untuk merintis pengembangan produk, sehingga diperlukan regulasi untuk membuat permintaan atau demand.

Terakhir adalah kesiapan masyarakat sebagai konsumen maupun produsen dengan menaikkan kesadaran dan pendidikan. Keempat hal ini harus dijalankan dan dikembangkan secara bersama-sama dan Pertamina telah mulai merintis hal tersebut di tahun-tahun sebelumnya.

Pertamina Mulai Beralih ke BBM Ramah Lingkungan

Sebagai salah satu wujud nyata untuk beralih ke bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan, Pertamina mulai massif menggunakan B35 atau biodiesel. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menyebutkan penggunaan B35 atau biodiesel merupakan kewajiban yang sesuai dengan kebijakan, sehingga terjadi peningkatan permintaan secara bertahap.

Apalagi Indonesia menjadi satu di antara pemasok biofuel terbesar di dunia, dan sudah membangun industri biofuel sejak tahun 2008, mulai dari B5 hingga sekarang menjadi B35.

Baca Juga: Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF), Bukti Transisi Energi Industri Aviasi

Penggunan biofuel B35 dinilai dapat menekan impor solar. Jenis ramah lingkungan ini dapat mengurangi gas buang hingga 28 juta ton CO2 pada tahun 2022. Upaya ini akan terus dilakukan, yaitu melakukan peralihan ke BBM rendah karbon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI