Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mewanti-wanti soal penggunaan Anggaran Pemilu 2024 yang bisa bengkak puluhan triliun.
Hitung-hitungan pembengkakkan Anggaran ini kata mantan Direktur Pelaksana Bank ini bisa mencapai Rp17 triliun dari Rp70,6 triliun yang telah disiapkan APBN.
“Anggaran cukup besar, sampai Rp70-an triliun, tergantung second round, itu akan nambah Rp17 triliun,” kata Sri Mulyani awal pekan ini dalam Kuliah Umum di Universitas Diponegoro.
Meski demikian secara umum hajatan Pemilu 2024 akan memberikan sisi positif terhadap perekonomian nasional karena perputaran uang baik ditingkat pusat maupun daerah.
Baca Juga: Ada Kabar Gembira Buat Rakyat Miskin Agar Bisa Beli Rumah
“Kalau pemilu, dampaknya InsyaAllah baik. Asal tidak ada pecah belah,” katanya.
Sebelumnya, Sri Mulyani melaporkan realisasi anggaran pemilu pada 2022 mencapai Rp3,1 triliun, kemudian alokasi 2023 Rp30 triliun, dan alokasi 2024 sebesar Rp37,4 triliun.
Khusus untuk tahun ini, telah terealisasi sejumlah Rp14 triliun dari pagu Rp30 triliun. Secara rinci, Rp12,6 triliun telah diberikan melalui KPU dan Bawaslu untuk bentuk badan adhoc, penetapan jumlah kursi, penetapan daerah pemilihan, pengawasan penyelenggaraan pemilu dan pemutakhiran data pemilih.
Sementara Rp1,4 triliun sisanya terealisasi oleh 14 kementerian dan lembaga untuk pengamanan pemilu, hingga pengawasan dana penyelenggara pemilu, penanganan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu, diseminasi informasi, sosialisasi dan peliputan terkait pemilu.
Baca Juga: Sri Mulyani Komentari Program Prabowo-Gibran