Menteri Pertanian Baru Kebut Target Panen 1,5 Juta Ton Saat Musim Tanam, Berani Tak Impor?

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 29 Oktober 2023 | 16:23 WIB
Menteri Pertanian Baru Kebut Target Panen 1,5 Juta Ton Saat Musim Tanam, Berani Tak Impor?
Menteri Pertanian Andri Amran Sulaiman saat memberi keterangan kepada media di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (25/10/2023) [SuaraSulsel.id/Kementerian Pertanian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan, beberapa negara, termasuk India, sedang menghadapi masalah di sektor pangan dan mengalami krisis energi. Oleh karena itu, mereka memilih untuk menahan bantuan atau ekspor untuk memastikan stabilitas pangan di negaranya.

"Kita harus menjaga ketahanan pangan karena bila terjadi krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik,"  kata Mentan Andi Amran pada Minggu (29/10/2023).

Hal ini ia sampaikan dalam acara yang dihadiri sekitar 1.500 orang yang terdiri dari keluarga, jajaran dari Kementan, kerabat dan pengurus Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) dan 300 anak yatim piatu di Makassar.

Pada acara tersebut, Amran menyatakan tekadnya untuk menyumbangkan gaji dan tunjangan pribadinya kepada anak yatim. "Saya ingin menegaskan bahwa pendapatan dan tunjangan saya sebagai menteri akan saya salurkan kepada anak yatim piatu, itu adalah janji saya," ujarnya.

Baca Juga: Kembali Jadi Mentan, Andi Amran Sulaiman Kembali Dilantik Jokowi

Amran juga mengulas dampak dari fenomena El Nino dan musim kemarau yang mempengaruhi produksi pertanian di Indonesia.

Beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai menerima hujan, yang diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian terutama di sektor beras.

"Alhamdulillah kita mendapat berkah karena hari-hari pelantikan, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra mulai hujan," tuturnya, dikutip dari Antara.

Amran menjelaskan, kini pihaknya tengah mempersiapkan musim tanam untuk bulan Oktober dan Maret dengan target produksi sekitar 1,5 juta ton. Dia menekankan target tersebut tidak boleh meleset dan harus tercapai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

"Kita fokus dulu pada padi dan jagung untuk Oktober Maret ini tidak boleh meleset. Kenapa? Karena ini persoalan hajat hidup orang banyak dan kita tahu saat ini kita menghadapi krisis pangan. Jadi kita harus tingkatkan produksi semaksimal mungkin dan itu perintah langsung bapak presiden," jelas dia.

Baca Juga: Perjalanan Karir Amran Sulaiman: Mundur dari BUMN Karena Penyimpangan, Jadi Pengusaha Sukses

Ia juga berjanji akan membenahi pengelolaan pupuk agar petani bisa berproduksi. Kemudian mengembalikan citra Kementan agar kembali bermartabat sehingga mendapat kepercayaan publik.

"Untuk penyaluran pupuk nanti akan kita benahi. Insya Allah saya datang ke sini citra Kementan akan membaik. Tidak boleh ada yang main main dalam menjalankan tugas," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI