Wapres Ingin Infrastruktur Ekosistem Syariah Dibangun, Ini Alasannya

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 27 Oktober 2023 | 17:35 WIB
Wapres Ingin Infrastruktur Ekosistem Syariah Dibangun, Ini Alasannya
Wapres Maruf Amin Melakukan Kunjungan Kerja ke China/ Dokumentasi SETWAPRES
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin menginginkan infrastruktur ekosistem syariah harus dibangun di dalam negeri. Menurut dia, pembangunan infrastruktur ini bisa dilakukan secara kolektif oleh semua pihak, termasuk kerja ama lintas sektor dan pemangku kepentingan terkait.

Maruf Amin menilai ekonomi dan keuangan syariah nasional memiliki potensi dan sumber daya yang dikelola sangat besar, sehingga perlu dikembangkan.

Termasuk juga klaster yang mesti dikembangkan cukup beragam, seperti industri produk halal, jasa keuangan syariah, dana sosial syariah, serta bisnis dan kewirausahaan syariah.

"Untuk itu, infrastruktur ekosistem syariah mesti dibangun secara kolektif agar menjadi sebuah rumah besar yang bermanfaat luas, serta sanggup memfasilitasi pengembangan klaster-klaster strategis," ujar Wapres saat menghadiri Seminar Nasional Ekonomi Syariah di Gedung Menara Syariah Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Jumat (27/10/2023).

Baca Juga: Wapres Ungkap Jurus Pemerintah Kembangkan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Wapres menambahkan, sama halnya dengan Kawasan Islamic Financial Center atau IFC PIK-2 yang dibangun sejak 2019 sebagai ikhtiar bersama untuk menghadirkan ekosistem, diharapkan menjadi magnet sekaligus barometer ekonomi dan keuangan syariah bertaraf dunia.

"Inisatif pembangunan kawasan ini sudah lahir sebelum Indonesia tercatat meraih berbagai prestasi di pemeringkatan ekonomi syariah global. Oleh sebab itu, saya meyakini, hadirnya pusat keuangan syariah ini mampu menguatkan ekosistem ekonomi syariah nasional," kata dia.

Wapres pun mengharapkan kawasan terintegrasi ini kelak menjadi ikon Indonesia, terutama di sektor keuangan syariah, bahkan lebih maju dibandingkan pusat keuangan Islam yang lebih dulu hadir di Dubai (Uni Emirat Arab), Astana (Kazakhstan), Qatar, dan negara lainnya.

Wapres pun menyampaikan beberapa strategi agar IFC PIK-2 mampu memberikan penguatan terhadap ekosistem dan sinergi pemangku kepentingan ekonomi syariah nasional.

Pertama, Wapres meminta IFC PIK-2 terus menghadirkan pusat keuangan syariah dengan layanan terbaik dan tetap kompetitif, serta terus manfaatkan dan optimalkan kawasan baru ini agar menjadi rumah bersama yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan di dalamnya.

Baca Juga: Gaji Gibran Bakal Naik 7 Kali Lipat Jika Menang Jadi Wapres

"Bangun semangat kepemilikan dan kebersamaan antarpemangku kepentingan, sehingga kawasan ini terus berkembang menjadi pusat informasi dan bisnis yang menjembatani kepentingan pelaku usaha dan industri syariah, bahkan mampu menarik investasi-investasi baru syariah dari dalam dan luar negeri," jelas dia.

Kedua, Wapres meminta IFC PIK-2 terus membangun kolaborasi dan jejaring lintas sektor ekonomi dan keuangan syariah. Menurutnya, hal ini akan membuka kesempatan dan peluang kerja sama yang seluas-luasnya bagi semua pelaku usaha dan industri syariah, tidak sebatas pada sektor keuangan syariah.

Ketiga, Wapres mengharapkan IFC PIK-2 menggandeng partisipasi pengusaha syariah, termasuk UMKM, serta terus meningkatkan keterlibatan dan kerja sama yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dan UMKM.

"Di sisi lain, jumlah pengusaha syariah di Indonesia masih terbatas, sehingga perlu upaya bersama untuk mendorong lahirnya pengusaha berbasis syariah melalui inkubasi ataupun start-up, menguatkan pengusaha syariah yang telah ada, serta menghijrahkan pengusaha konvensional menjadi syariah," bebernya.

Terakhir, Wapres meminta IFC PIK-2 melibatkan berbagai kelompok dan generasi muda. Sebab, sifat inklusif ekonomi dan keuangan syariah dapat diterima oleh berbagai kalangan.

"Keterlibatan generasi muda akan memperkaya gagasan, inovasi dan kreativitas dalam penguatan ekosistem ekonomi syariah, termasuk pemanfaatan teknologi digital untuk menciptakan model-model usaha maupun produk baru berbasis syariah," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI