Suara.com - Kondisi keuangan emiten perdagangan daring, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dalam sembilan bulan tahun 2023 tidak begitu menggemberikan.
Pasalnya, BUKA menderita rugi bersih sebesar Rp776,22 miliar atau memburuk dibanding periode sama tahun 2022 yang membukukan laba bersih sebesar Rp3,623 triliun.
Mengutip laporan keuangan BUKA yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (27/10/2023) membuat kerugian menahun atau defisit perseroan mencapai Rp8,12 triliun, atau menukik 10,6 persen dibanding akhir tahun 2022 yang tercatat defisit sedalam Rp7,344 triliun.
Secara rinci pendapatan naik 29,06 persen secara tahunan menjadi Rp3,338 triliun pada akhir September 2023.
Baca Juga: Emiten Produsen Beng-Beng Catat Penjualan Bersih Rp22,89 Triliun
Rinciannya, pendapatan dari marketplace meningkat 67,4 persen menjadi Rp1,733 triliun, begitu juga dengan pendapatan dari layanan perdagangan gabungan daring dan fisik tumbuh 10,3 persen menjadi Rp1,594 triliun.
Sayangnya, beban usaha mencapai Rp4,635 triliun pada akhir September 2023. Sedangkan dalam sembilan bulan tahun 2022 justru mendapatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,541 triliun.
Pasalnya, BUKA mengalami rugi investasi belum direalisasikan senilai Rp707,17 miliar, sedangkan di periode sembilan bulan tahun 2022 justru membukukan laba investasi belum direalisasikan sebesar Rp5,13 triliun. Akibatnya, perseroan menderita rugi usaha senilai Rp1,297 triliun.
Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 7,1 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp842,69 miliar pada akhir September 2023. Pada sisi lain, total ekuitas menyusut 2,6 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp25,805 triliun pada akhir September 2023.
Baca Juga: Jadi Pembuka Konser Coldplay yang Makin Dekat, Rahmania Astrini Ngaku Tambah Gugup