2. Infrastruktur
Selain aspek kelembagaan, komponen penting dalam sistem pembayaran yang memerlukan perhatian adalah infrastruktur teknis.
Infrastruktur teknis merujuk kepada unsur-unsur yang mendukung operasional sistem pembayaran, seperti perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komputer, sistem backup, dan lain sebagainya.
Contoh konkret dari infrastruktur dalam sistem pembayaran adalah Open Banking API, sebuah aplikasi data terbuka yang dapat mempermudah perbankan dan institusi keuangan lainnya untuk mengakses informasi nasabah.
Untuk menyelesaikan suatu transaksi, diperlukan penggunaan alat pembayaran yang sah, entah dalam bentuk uang tunai maupun uang elektronik.
Di Indonesia, mata uang yang diakui sebagai alat pembayaran yang sah adalah Rupiah. Oleh karena itu, berbagai metode pembayaran tunai maupun non-tunai, seperti transaksi melalui e-wallet, e-money, QRIS, atau mobile banking, harus menggunakan mata uang Rupiah.
4. Saluran Pembayaran
Selain menggunakan alat pembayaran yang sah, diperlukan juga komponen sistem pembayaran yang mendukung proses penyaluran dana, baik yang bersifat tunai maupun nontunai.
Baca Juga: Pemimpin yang Berperan dalam Majukan Teknologi Informasi Raih DT50 Award
Saluran pembayaran yang dimaksud adalah fasilitas atau perangkat yang berperan dalam memudahkan jalannya transaksi keuangan, seperti mesin ATM, kartu kredit, kartu debit, dan opsi pembayaran langsung melalui kasir atau petugas bank.