Pemerintah Bagi Bantuan Lagi Dampak El Nino, Rp 200 Ribu per Bulan

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 24 Oktober 2023 | 16:13 WIB
Pemerintah Bagi Bantuan Lagi Dampak El Nino, Rp 200 Ribu per Bulan
Ketua Umum Partai Golkar saat berada di UNS Tower Solo, Selasa (29/8/2023). [Suara.com/Ari Welianto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat perlu siap-siap mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) lagi dari pemerintah. Pasalnya, pemerintah kembali menggelontorkan BLT untuk memberi keringanan masyarakat atas kondisi El Nino.

Adapun, BLT ini diberikan senilai Rp 200 ribu selama dua bulan yaitu November dan Desember. Penerima BLT ini menyasar kepada masyarakat miskin yang masuk sebagai penerima Program Keluarga Harapan.

"Jadi diberikan bantuan langsung tunai untuk El Nino. Penerimanya nanti kelompok masyarakat juga yang menerima PKH," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarti di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Kekinian, tutur Airlangga, kebijakan BLT ini tengah dimatangkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di mana yang akan menganggarkan dana nya.

Baca Juga: Menko Airlangga Temui Warga Rempang: Saya Jamin Pemerintah Akan Tepati Janji

"Jadi, Rp 200 ribu/bulan, per KPM. KPM-nya nanti Bu Menteri Keuangan akan jelaskan," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan menyalurkan sekitar 210 ribu ton bantuan beras setiap bulannya kepada masyarakat miskin guna menekan dampak fenomena El Nino.

"Mulai 1 September 2023 saya perintahkan untuk memberikan bantuan pangan beras ke masyarakat. Setiap bulan kira-kira 210 ribu ton dikeluarkan oleh Bulog untuk bantuan pangan itu," katanya saat mengecek stok beras di gudang Bulog di Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023).

Presiden mengatakan bahwa gudang Bulog yang ada di daerah Dramaga, Kabupaten Bogor, memiliki persediaan beras sekitar dua juta ton dengan perincian 1,6 juta ton beras sudah ada di gudang dan 400 ribu ton beras masih dalam proses pengiriman.

"Biasanya stok kita hanya 1,2 juta ton, normal. Ini kita memiliki dua juta ton, sehingga kita tidak usah khawatir," katanya.

Baca Juga: Menko Airlangga Tunjukkan Upaya Indonesia Wujudkan Transportasi Berkelanjutan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI