Suara.com - PT Pos Indonesia (Persero) mengabdi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga ke pelosok Negeri. Mampu bertahan dari masa ke masa, kunci dari keberhasilan Pos Indonesia dalam menapaki perubahan zaman ialah adaptasi.
Di masa serba online dan serba digital seperti saat ini Pos Indonesia tengah menjalani program transformasi sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir. Menteri Erick pernah mengungkapkan optimismenya atas transformasi yang sedang dijalankan oleh Pos Indonesia.
“Selama 4 tahun ini Kami berupaya menguatkan DNA korporasi berkelas dunia di Kementerian BUMN dan BUMN. Kepemimpinan yang kuat, langkah tranformasi yang berani, serta kerja dan hasil nyata, berhasil meletakkan fondasi BUMN yang semakin kokoh untuk Indonesia yang lebih maju,” Pesan Erick.
Transformasi yang dijalankan Pos merupakan turunan dari kampanye Kementerian BUMN dibawah kepemimpinan Erick Thohir.
Baca Juga: 15 Kantor Pos Indonesia di Surakarta, Lengkap dengan Lokasinya
“Transformasi digital Pos Indonesia mulai dijajaki sebelum pandemi. Datangnya pandemi Covid-19 membuat Perusahaan mengakselerasi transformasi digital, menyesuaikan dengan perilaku masyarakat pada masa pandemi,” Ungkap Direktur Utama Pos Indonesia Faizal R. Djoemadi ditulis Selasa (24/10/2023).
Transformasi digital Pos Indonesia mulai menunjukan hasil di tahun 2021 lewat lahirnya 2 mobile apps Pospay dan PosAja. Pospay untuk layanan jasa keuangan digital dan PosAja sebagai digital channel untuk layanan pick up services layanan domestik dan internasional.
Kedua aplikasi ini merupakan penyempurnaan dari aplikasi sejenis yang sebelumnya telah dikembangkan oleh Perusahaan.
Pada masa Pandemi Covid-19 Pos Indonesia mendapat kepercayaan dari Pemerintah melalui distribusi Bantuan Sosial Tunai (BST) sepanjang tahun 2020 hingga 2021.
Tahun 2020 Pos Indonesia telah menyalurkan dana bantuan dari Kementerian Sosial 29.230.155.900.000 rupiah kepada 73.329.561 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Tahun selanjutnya Pos kembali mendapat kepercayaan melalui peyaluran kepada 45.950.652 KPM dengan total dana bantuan 16.631.319.300.000 rupiah.
Pada masa pemulihan ekonomi tahun 2022 hingga 2023 Pos Indonesia masih dipercaya untuk menyalurkan bantuan sosial yang bersifat tunai maupun non-tunai. Saat ini pembayaran bantuan sosial melalui Pos Indonesia dapat dilakukan melalui aplikasi Pos Giro Cash (PGC).
PGC merupakan aplikasi berbasis andriod yang dilengkapi dengan fitur scan QR, face recognition, serta geotagging yang selanjutya ditampilkan pada dashboard.
Baca Juga: Tak Kenal Menyerah, Pos Indonesia Distribusikan Bansos Sembako dan PKH ke Pedalaman Sulsel
Pos Indonesia telah menetapkan tujuh program transformasi yang mulai dilaksanakan sejak tahun 2021. Adapun 7 Program Transformasi tersebut meliputi transformasi bisnis, produk dan chanel, proses, teknologi, sdm, organisasi dan budaya.
Penerapan nilai-nilai utama AKHLAK menjadi budaya Perusahaan tercantum dalam program transformasi ke-tujuh, yaitu transformasi budaya.
Penetapan budaya AKHLAK yang merupakan akronim dari nilai nilai Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif telah ditetapkan menjadi nilai-nilai utama budaya Perusahaan sejak tahun 2020.