Suara.com - Sejak Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Karang Raja difungsikan tahun ini, kini para petani di Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, kini bisa tetap menanam padi di musim kemarau.
PLTS Karang Raja telah diresmikan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2023. PLTS Irigasi Desa Karang Raja dibangun pada 16 September 2021 dan mulai beroperasi pada 14 Februari 2023, dengan memanfaatkan air dari Sungai Enim, yang mengalir tak jauh dari PLTS.
Salah satu Ketua Kelompok Tani Desa Karang Raja, Bahtiar mengatakan, sebelum PLTS Karang Raja berdiri, para petani hanya mampu menanam padi 1 hingga 2 kali setahun. Mereka terpaksa menunggu musim hujan, agar bisa melakukan penanaman.
"Tahun ini, walau dalam kondisi kering ekstrem, petani tetap bisa tanam padi. Kami baru saja tanam padi, sekitar 20 hari lalu," kisahnya kepada Suara.com, Sumsel, Rabu (18/10/2023).
Baca Juga: Puncak Kemarau Berakhir? Palembang Diguyur Hujan Ringan Sore Ini
Bahtiar membawahi sekitar 23 petani, dengan lahan tanam sekitar 11,5 hektare. Pada setiap 1/4 ha, lahan bisa panen hingga 30 karung padi, yang masing-masing karung beratnya sekitar 50 kg.
Menurut Bahtiar, padi bisa dipanen setiap 3 bulan sekali. Sejak PLTS Karang Raja berfungsi, para petani di bawah kelompoknya bisa 3-4 kali panen. Namun demikian, masih banyak petani lain yang belum memanfaatkan PLTS Karang Raja.
"Karena belum ikut bergabung dengan kami, para petani lain, saat ini belum bisa tanam. Musim kemarau kali ini rekor terlama, sehingga mereka masih menunggu hujan. Karena menganut pola pikir lama, akibat menunggu hujan, tahun ini mereka baru 1 kali tanam," ujar Bahtiar.
Pembangunan PLTS Karang Raja ini merupakan bagian dari pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs) PTBA. Selain di Desa Karang Raja, PTBA telah membangun PLTS di Talawi Mudik (Sawahlunto, Sumatera Barat), Trimulyo (Pesawaran, Lampung), Tanjung Raja (Muara Enim, Sumatera Selatan), Nanjungan (Lahat, Sumatera Selatan), dan Rejosari Mataram (Lampung Tengah, Lampung).
Baca Juga: Musim Kering di OKU Sumsel, MUI Serukan Warga Muslim Salat Minta Hujan