Intip Visi-Misi Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud di Sektor Ekonomi

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 20 Oktober 2023 | 10:52 WIB
Intip Visi-Misi Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud di Sektor Ekonomi
Bakal calon Presiden Ganjar Pranowo (kiri) bersama bakal calon Wakil Presiden Mahfud MD (kanan) dan Ketua KPU Hasyim Asy'ari (tengah) saat melakukan pendaftaran Calon Presiden dan Wakil Presiden Pemilihan Umum 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD telah mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilihan presiden (pilpres) 2024. Ganjar-Mahfud pun juga telah mengungkapkan visi-misi dalam mengikuti kontesasi pilpres 2024.

Seperti dikutip dari situs resmi visimisiganjarmahfud.id, visi yang ditawarkan kedua calon tersebut adalah Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari. Selain itu, terdapat delapan misi yang dikeluarkan Ganjar-Mahfud.

Tiga dari delapan misi itu lebih mengarah pada sektor ekonomi. Salah satu misinya yaitu Mempercepat Pembangunan Ekonomi Berdikari Berbasis Pengetahuan dan Nilai Tambah. Dalam misi itu terdapat sub-sub topik yang menjelaskan cara Ganjar-Mahfud mewujudkan misi tersebut.

Adapun berikut rincian misi yang ditawarkan Ganjar-Mahfud di sektor ekonomi:

Baca Juga: Jadi Cawapres Ganjar, Mahfud Md Sosok yang Minta Hotel Sultan Dikosongkan

Misi Mempercepat Pembangunan Ekonomi Berdikari Berbasis Pengetahuan dan Nilai Tambah

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (kanan) dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD (kiri) jalan menuju KPU dari Tugu Proklmasi di Jakarta, Kamis (19/10/2023). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt]
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (kanan) dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD (kiri) jalan menuju KPU dari Tugu Proklmasi di Jakarta, Kamis (19/10/2023). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt]

1. Ekonomi Unggul Berdaya Saing

1.1. Cepat Kerja – 17 Juta Lapangan Kerja Baru
Memastikan penyerapan angkatan kerja baru setiap tahun dan mengurangi jumlah pengangguran hingga mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja optimal, agar semua rakyat cepat dapat kerja.

1.2. Mudah Berusaha
Menciptakan lingkungan usaha yang mendukung pertumbuhan usaha ultra mikro dan UMKM serta usaha-usaha yang mampu naik kelas secara konsisten melalui penataan dan implementasi regulasi untuk menjamin kepastian hukum serta menempatkan rakyat sebagai pusat dalam kegiatan berusaha. Memastikan alokasi kredit perbankan minimal 35% untuk koperasi, UMKM, dan perusahaan rintisan diikuti dengan pelatihan serta fasilitasi akses pasar.

1.3. Pertumbuhan Ekonomi Rata-Rata Mencapai 7%
Strategi untuk keluar dari middle income trap secara inklusif, dengan meningkatkan peran koperasi dan UMKM, dukungan usaha baru di seluruh wilayah Indonesia, pemanfaatan infrastruktur, ekonomi digital, pengelolaan ekonomi hijau-biru, serta pertumbuhan industri manufaktur di 7,5-8%. Optimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus untuk mempercepat industrialisasi dan investasi.

Baca Juga: Bibit Lele dari G-Creasi Jadi Inspirasi Karang Taruna Sidoarjo Majukan Ekonomi

1.4. Percepatan Penyelesaian IKN
Komitmen melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara secara bertahap hingga IKN menjadi titik keseimbangan baru keadilan pembangunan sekaligus simbol Indonesia yang futuristik.

1.5. Made in Indonesia
Meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan domestik dan pertumbuhan industri nasional, serta menempatkan Indonesia pada posisi daya saing strategis di pasar global.

1.6. Industrialisasi 5.0: Karena Semua Ada di Kita
Industrialisasi yang digerakkan oleh inovasi dan kreativitas. Indonesia memiliki rantai pasok yang lengkap, dari mulai bahan mentah, tenaga kerja terampil dan pasar yang besar. Hilirisasi sumber daya alam pertambangan, perkebunan, pertanian serta perikanan dan kelautan dilakukan secara menyeluruh hingga menciptakan produk akhir bernilai tinggi dengan fondasi industri hulu dan kebijakan TKDN. Hilirisasi difokuskan pada SDA dan mineral di mana Indonesia memiliki keunggulan komparatif untuk menciptakan keunggulan kompetitif dengan menggunakan pilihan teknologi yang berkelanjutan dengan cakupan pasar seluas-luasnya.

1.7. Ekonomi Kreatif Makin Melaju
Menjadikan pelaku ekonomi kreatif jago kandang dan jago tandang melalui pendampingan profesional, bahan baku, teknologi, permodalan, hak cipta, pasar, koneksi industri, dan ruang publik, serta memperbanyak infrastruktur creative hub di setiap daerah.

1.8. Indonesia Tujuan Utama Pariwisata Dunia
Pembangunan pariwisata yang terintegrasi, berkualitas, berbasis masyarakat lokal dan berkelanjutan. Melipatgandakan destinasi pariwisata super prioritas dan memperluas promosi destinasi wisata khas Indonesia untuk mencapai target jumlah wisatawan mancanegara sebesar 30 juta pada tahun 2029.

1.9. Fiskal Tangguh
Anggaran negara yang memadai, transparan, akuntabel, efektif, dan efisien dengan optimalisasi sumber pendapatan, reformasi kelembagaan, dan efektivitas belanja negara.

1.10. Infrastruktur dan Simpul Konektivitas Indonesia
Melanjutkan pemerataan dan meningkatkan nilai tambah dari infrastruktur yang telah terbangun dengan menggerakkan ekonomi rakyat di seluruh simpul konektivitas di Indonesia yang sudah terhubung satu sama lain.

1.11. Logistik Murah
Mengintegrasikan peta jalan industri dan logistik, mengharmonisasikan pelaksanaan sistem logistik nasional hingga ke tingkat desa, serta optimalisasi Sea Lines of Communication (SLOC) dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) sebagai jalur perdagangan internasional.

1.12. BUMN Unggul
Mendorong lebih banyak BUMN unggulan untuk bersaing di pasar global dan regional.

2. Kedaulatan Pangan

2.1. Pangan Terjamin, Terjaga, Terjangkau, dan Terdiversifikasi
Menjamin ketersediaan pangan dari dalam negeri, aman, berkualitas, murah, dan terdiversifikasi berbasis kearifan lokal serta mendukung Desa Mandiri Pangan. Memastikan pangan murah melalui stabilisasi harga pangan.

2.2. Alsintan Modern dan Dukungan Sarana Prasarana
Mendukung petani, peternak, dan nelayan dengan alat modern, benih unggul, pupuk berkualitas, murah, dan tepat waktu. Memperbanyak sistem pengairan (waduk, bendungan, embung dan irigasi), jalan usaha tani yang memadai, fasilitas cold storage, serta pengolahan dan pemasaran hasil tani, ikan, maupun ternak terintegrasi.

2.3. Industri Pangan Berkelanjutan
Membangun industri pangan berdaya saing dengan mengutamakan sumber pangan lokal untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah melalui fasilitasi penelitian dan teknologi pangan ramah lingkungan.

2.4. Lahan Subur untuk Petani
Menghentikan alih guna lahan untuk memastikan lahan subur dan lahan produktif diberikan kepada petani kecil dan buruh tani, serta diperkuat dengan pengelolaan tata ruang yang adil dan berkelanjutan.

2.5. Petani, Peternak, dan Nelayan Sejahtera
Meningkatkan nilai tukar petani, nilai tukar nelayan, dan kesejahteraan peternak, disertai dengan kebijakan perdagangan yang pro produksi dalam negeri.

3. Indonesia Pusat Ekonomi Syariah dan Industri Halal

3.1. Pusat Industri Keuangan Syariah
Mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah serta penguatan sistem pelayanan jasa keuangan syariah termasuk digitalisasi maupun dukungan untuk ekspansi dan keamanan industri keuangan syariah.

3.2. Pusat Industri Halal Global
Optimalisasi pasar halal nasional yang terintegrasi dan berstandar internasional sekaligus mendorong ekspor produk halal dengan melibatkan UMKM dalam rantai pasok industri halal.

Misi Mempercepat Pemerataan Pembangunan Ekonomi

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD menyampaikan pidati politiknya sebelum menuju KPU dari Tugu Proklmasi di Jakarta, Kamis (19/10/2023). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp]
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD menyampaikan pidati politiknya sebelum menuju KPU dari Tugu Proklmasi di Jakarta, Kamis (19/10/2023). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp]

1. Pembangunan Adil dan Merata

1.1. Desa Naik Kelas
Melipatgandakan dana desa berkualitas untuk memastikan 50% dari total jumlah desa menjadi desa mandiri yang sejahtera dan unggul.

1.2. Koperasi (Kemitraan) Sebagai Corak Perekonomian Nasional
Menyediakan 40% tempat usaha bagi usaha mikro dan kecil di lingkungan infrastruktur publik. Mengalokasikan 50% anggaran belanja barang/jasa pemerintah dan BUMN/D untuk koperasi dan UMKM. Meningkatkan kemitraan antara usaha besar dengan koperasi dan UMKM serta kapasitas UMKM melalui digitalisasi, termasuk akses pembiayaan dan pemasaran.

1.3. Gandakan dan Garap Pasar Bersih
Memperbanyak pasar baru dan merevitalisasi pasar tradisional sebagai pusat aktivitas ekonomi rakyat yang bersih dan nyaman.

1.4. 4T Terintegrasi (Tempat tinggal – Tempat kerja – Trotoar – Transportasi publik)
Menghubungkan tempat tinggal dan tempat kerja dengan sarana transportasi yang masif, nyaman, murah, dan tepat waktu disertai penyediaan trotoar yang ramah pejalan kaki.

1.5. Desa – Kota Tumbuh Bersama
Menjadikan kota sebagai sentra pertumbuhan ekonomi yang dapat menarik dan mendorong desa untuk tumbuh bersama. Desa menjadi penyedia sumber daya yang dibutuhkan serta penopang kebutuhan perkotaan yang dapat diandalkan dan berkesinambungan.

1.6. Reforma Agraria Tuntas
Penataan alokasi lahan yang efisien dan berkeadilan termasuk redistribusi dan legalisasi tanah yang bebas dari mafia tanah untuk memastikan proses administrasi dan dokumentasi lahan yang transparan, cepat, akurat, dan murah.

1.7. Kebijakan Fiskal dan Pembangunan Asimetris untuk Papua
Mengurangi kesenjangan ekonomi-sosial karena perbedaan dalam pertumbuhan, pengembangan, dan akses terhadap sumber daya antar daerah melalui redistribusi sumber daya, investasi infrastruktur, insentif pajak, atau dukungan keuangan khusus untuk Papua dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, mengurangi kemiskinan, dan memperbaiki taraf hidup warga hingga yang paling membutuhkan.

2. Bahagia dan Sejahtera

2.1. Rumah Kita – 10 Juta Hunian
Pembangunan hunian baru atau renovasi seperti rumah sederhana, rusunami, rusunawa, disertai ketersediaan lahan yang strategis dan terjangkau dari pusat perekonomian serta transportasi umum, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pekerja sektor informal, buruh, dan anak muda dengan skema pembiayaan yang mudah dan murah.

2.2. Buruh Sejahtera
Meningkatkan kesejahteraan buruh dan pekerja melalui kesempatan kerja yang produktif, pekerjaan yang layak, serta perlindungan ketenagakerjaan.

2.3. Lansia Bahagia
Membentuk program kesejahteraan (workfare) opsional berupa pekerjaan ringan dan sederhana bagi lansia yang masih ingin bekerja dan program tunjangan yang memadai bagi terjaminnya kehidupan lansia.

2.4. Disabilitas Maju dan Produktif
Kesetaraan akses pekerjaan dan upah, pendidikan, pelayanan publik, serta memastikan seluruh infrastruktur publik ramah penyandang disabilitas.

2.5. Kampung Sehat
Memperbaiki kampung kumuh di desa dan kota, dengan hunian layak, sanitasi sehat, air minum dan air bersih, fasilitas umum dan sosial memadai, dan ruang terbuka hijau yang mencukupi.

Misi Mempercepat Perwujudan Lingkungan Hhidup yang Berkelanjutan Melalui Ekonomi Hijau dan Biru

Bakal calon Presiden Ganjar Pranowo (kanan) bersama bakal calon Wakil Presiden Mahfud MD (kiri) saat melakukan pendaftaran Calon Presiden dan Wakil Presiden Pemilihan Umum 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Bakal calon Presiden Ganjar Pranowo (kanan) bersama bakal calon Wakil Presiden Mahfud MD (kiri) saat melakukan pendaftaran Calon Presiden dan Wakil Presiden Pemilihan Umum 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

1. Lingkungan Hidup Berkelanjutan

1.1. Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Pemeliharaan hutan, pemangkasan polusi udara dari emisi kendaraan dan industri, pembatasan penggunaan plastik, serta transisi energi menuju net zero emission.

1.2. Harmoni Hutan untuk Keseimbangan
Moratorium deforestasi dan mempercepat reforestasi, reboisasi, restorasi, dan rehabilitasi. Meningkatkan konservasi kawasan hutan sebagai sumber pangan lokal, obat-obatan herbal, air, oksigen, fungsi klimatologis, dan layanan alam bagi kehidupan masyarakat di sekitar hutan.

1.3. Pengelolaan Lingkungan Hidup Berkelanjutan
Revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), danau, pengembangan kota hijau, industri hijau, dan gerakan kesadaran gaya hidup bebas sampah, serta penerapan regulasi ketat terhadap perusakan lingkungan.

1.4. Adaptasi dan Mitigasi Krisis Iklim
Penghijauan wilayah pesisir, ruang terbuka hijau memadai, mitigasi bencana, serta transportasi umum yang nyaman, aman, dan ramah lingkungan diikuti penerapan teknologi digital bagi petani dan nelayan.

1.5. Penerapan ESG
Pengintegrasian penilaian risiko lingkungan, sosial dan tatakelola (Environmental, Social, Governance/ESG) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem ekonomi dan sistem keuangan.

1.6. KadarKlim – Kampung Sadar Iklim
Program promotif di tingkat kampung untuk menahan laju perubahan iklim, dengan fasilitas sanitasi dan drainase yang baik, ruang terbuka hijau, kawasan pejalan kaki, fasilitas publik, dan pengelolaan sampah yang terintegrasi.

2. Ekonomi Hijau

2.1. Transisi Energi
Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai generator pembaharuan yang potensinya sekitar 3.700 GW secara bertahap untuk kebutuhan energi dalam negeri, sehingga porsi EBT di dalam bauran energi menjadi 25-30% hingga tahun 2029.

2.2. Desa Mandiri Energi
Desa mampu mendayagunakan sumber energi lokal berbasis energi baru terbarukan untuk memasok kebutuhan energinya, sehingga menjadi bagian dari gugus penghijauan ekonomi Indonesia.

2.3. Limbah Jadi Berkah
Pengelolaan sampah dan limbah yang terintegrasi dan ramah lingkungan agar berkah ekologi dapat terwujud. Mengubah sampah menjadi peluang tambahan penghasilan alternatif bagi rakyat alias berkah ekonomi (waste to cash).

2.4. Ekonomi Sirkuler
Meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan dengan ganyang plastik dan gebrak polusi melalui pendekatan reduce, reuse, recycle, repair and refabricate (5Rs).

3. Ekonomi Biru

3.1. Tata Kelola Laut yang Inklusif dan Berkelanjutan
Mengoptimalkan pemanfaatan sektor kelautan dengan potensi US$1,4 triliun per tahun secara inklusif untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan laut. Dilakukan demi menjaga gelombang potensi ekonomi biru Indonesia.

3.2. Akselerasi 11 Potensi Maritim
(1) Perikanan Tangkap, (2) Perikanan Budidaya, (3) Industri Pengolahan Hasil Perikanan, (4) Industri Bioteknologi Kelautan, (5) Pertambangan dan Energi (ESDM), (6) Pariwisata Bahari, (7) Hutan Bakau, (8) Perhubungan Laut, (9) Sumber Daya Wilayah Pulau-pulau Kecil, (10) Industri dan Jasa Maritim, dan (11) SDA Nonkonvensional.

3.3. Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota dan Zonasi
Penangkapan ikan terkendali untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan dan lingkungannya serta meratakan distribusi pertumbuhan ekonomi nasional. Penangkapan ikan terukur dibagi dalam beberapa zonasi di mana seluruh kegiatan penangkapan ikan di laut melalui satelit didukung penggunaan aplikasi digital.

3.4. Perikanan Budidaya Berkelanjutan
Meningkatkan produktivitas budi daya melalui penetapan dan penataan kawasan budidaya, bahan pakan lokal berkualitas dan peningkatan nilai tambah produk dan pasar dengan berfokus pada 5 produk budidaya unggulan yaitu: udang, kepiting, lobster, tilapia, dan rumput laut.

3.5. Maritim Unggul (MU)
Penguatan kapasitas konektivitas maritim melalui peningkatan kualitas SDM maritim, sarana dan prasarana transportasi laut, pengoptimalan pemanfaatan alur laut dan titik sempit (choke points), dengan didukung oleh sistem manajemen transportasi laut yang terintegrasi dengan jalur perdagangan regional dan internasional.

3.6. Industri Maritim Jaya
Penguatan industri galangan, industri perikanan dan hasil laut, pengelolaan kampung pesisir, konservasi laut dan terumbu karang, meningkatkan kesejahteraan nelayan dan sumbangan ekonomi maritim terhadap PDB. Industrialisasi kelautan dilakukan demi gemilangkan pesisir yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir.

3.7. Wisata Maritim Mendunia
Pengembangan kawasan wisata bahari, Kawasan Ekonomi Khusus wisata bahari, serta meningkatkan daya tarik investasi wisata maritim.

3.8. Mengatasi Pencemaran Laut
Menerapkan regulasi yang ketat untuk mengatasi pencemaran laut termasuk pencemaran yang bersifat lintas batas negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI