Suara.com - Nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kian santer diisukan menjadi Calon Wakil Presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto dalam hajatan Pilpres 2024 mendatang.
Kondisi ini membuat pergerakan saham yang terafiliasi dirinya tiba-tiba melesat tinggi. Sebut saja saham PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) dan PT Mahaka Media Tbk (ABBA) yang menguat cukup signifikan ditengah laju IHSG yang tertekan.
Mengutip data RTI Kamis (19/10/2023) saham MARI tercatat sudah naik 33 poin atau menguat 31,13 persen ke level 140 per unit saham setelah dibuka pada level 116.
Pada level tersebut saham MARI sudah ditransaksinya sebanyak 2.01 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp253 miliar.
Baca Juga: IHSG Merah, Tapi Saham Erick Thohir Melejit Sendirian Usai Diisukan Jadi Cawapres Prabowo
Begitu juga dengan pergerakan saham ABBA yang ikutan melejit ditengah sentimen tersebut. ABBA sendiri telah menanjak 8 poin sepanjang hari ini dengan penguatan mencapai 10 persen ke level 88 per unit saham.
Nilai transaksinya pun mencapai Rp16,52 miliar dengan volume perdagangan saham mencapai 191 miliar lembar.
Sebelumnya, Nama Erick Thohir menjadi perbincangan usai dirumorkan akan menjadi bacawapres menemani Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang. Rumor ini beredar usai Erick Thohir dikabarkan mengurus surat keterangan tidak pernah dipidana yang juga syarat menjadi calon wakil presiden
Tak hanya itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga telah mengajukan penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) menjelang pendaftaran Pilpres 2024.
Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan permohonan penerbitan tersebut diajukan oleh staf dari Erick Thohir kepada Baintelkam Polri, pada Selasa (17/10/2023).
"Jadi saya tanyakan (Baintelkam), Stafnya yang bersangkutan yang mengajukan SKCK. (Diterbitkan) kemarin," ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri, Rabu (18/10/2023).
Baca Juga: Adu Kuat Yusril Vs Erick Thohir Kandidat Cawapres Prabowo: Rekam Jejak, Elektabilitas, Kekayaan
Kendati demikian, Ramadhan mengaku belum mengetahui secara pasti alasan permohonan penerbitan yang dilakukan oleh Erick Thohir tersebut.
"Stafnya yang ambil (SKCK). Cuma kepentingannya apa saya belum tau," tuturnya.