Suara.com - Program Ibu Berbagi Bijak 2023 yang diinisiasi Visa telah berhasil meningkatkan kemampuan 315 perempuan pemilik UMKM di Tasikmalaya dalam hal pengelolaan keuangan, pemanfaatan platform digital, serta branding dan pemasaran melalui serangkaian workshop, mentoring, dan business matching.
Ibu Berbagi Bijak sendiri merupakan sebuah program literasi keuangan tahunan yang dimulai sejak tahun 2017 dengan tujuan memberdayakan pengusaha perempuan untuk mendapatkan keterampilan pengelolaan keuangan yang lebih baik dan mengembangkan bisnis mereka.
Hingga saat ini, program Ibu Berbagi Bijak telah memberikan dampak positif bagi lebih dari 1.400 orang wanita melalui workshop dan mentoring sejak tahun 2017.
Sejak tahun 2021 dan 2022, bekerja sama dengan Maxi Consulting, program ini telah berhasil memberikan dampak positif kepada lebih dari 1.000 UMKM di Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, dan Jawa Barat, dengan dukungan dari pemerintah daerah terkait, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan kementerian terkait seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Koperasi dan UKM.
Baca Juga: Shopee Gandeng JKT48 Rayakan Kampanye 11.11, Komitmen Majukan UMKM dan Brand Lokal
Program tersebut juga didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koperasi dan UMKM, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman, mengungkapkan, inisiatif Ibu Berbagi Bijak ini tidak hanya memperkuat komitmen kami dalam mengembangkan UMKM, namun juga menyoroti kontribusi tak ternilai dari para wirausahawan perempuan terhadap perekonomian kita. "Kami senang dapat berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan finansial dan digital para perempuan pemilik UMKM di Singaparna melalui program ini," ucapnya, Kamis (19/10/2023).
Bagi peserta yang aktif mengikuti program, kemajuannya dapat terlihat. Selama periode penilaian yang dilakukan oleh Maxi Consulting sebelum pelaksanaan program ini, ditemukan bahwa lebih dari separuh (59%) UMKM tidak memiliki buku kas untuk mengelola bisnis mereka. Namun, setelah serangkaian lokakarya dan pendampingan, terdapat tambahan 24,88% yang kini sedang dalam proses mengadopsi aplikasi pembukuan untuk membantu mereka mencatat Kas.
Salah satu peserta, Pipih Siti Sopiyah, yang memiliki usaha telur asin, mengatakan, dirinya mendapatkan ilmu yang sangat berharga melalui rangkaian workshop ini, mulai dari pembukuan dan manajemen bisnis hingga strategi untuk mengembangkan usaha saya. "Saya bersyukur bisnis saya mulai berkembang, dan saya menjadi lebih disiplin dalam pembukuan," ujarnya.
Syarifah Asmah, peserta lain yang memiliki toko fashion di Citeureup, Singaparna, juga mengungkapkan, program Ibu Berbagi Bijak telah memberikan banyak sekali pengetahuan, inspirasi, dan pengalaman kepada saya. "Saya ingin mempraktekkan ilmu yang telah saya pelajari melalui program ini dan mengembangkan bisnis saya agar lebih sukses," ungkapnya.
Baca Juga: Anggota DPRD Balikpapan Ini Sebut Pom Mini Solusi Atasi Antrean SPBU dan Dukungan bagi Pelaku UMKM
Selain literasi dan manajemen keuangan, program Ibu Berbagi Bijak tahun ini juga telah memberikan orientasi digital kepada 59,70% peserta aktif untuk branding dan pemasaran di media sosial.
Berdasarkan laporan oleh Maxi Consulting terhadap perkembangan peserta program tahun ini di Singaparna, sebanyak 11,44% peserta aktif untuk mendapatkan izin usaha dan membantu 64,68% peserta aktif untuk mendaftar di platform e-commerce untuk memperluas jangkauan mereka secara nasional. Selain itu, 24,88% peserta aktif program saat ini sedang dalam proses untuk dihubungkan dengan Shopee Export untuk menjajaki peluang di pasar ekspor.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya, Iwan Ridwan, mengatakan, memberdayakan UMKM bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang menumbuhkan budaya inovasi dan kemandirian. Program literasi keuangan memainkan peran penting dalam perjalanan ini, karena program ini membekali para wirausahawan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menavigasi lanskap bisnis yang kompleks.
"Kami sangat mengapresiasi Program Ibu Berbagi Bijak yang telah terbukti membantu meningkatkan literasi keuangan dan digital di antara UMKM yang berpartisipasi, memastikan ketahanan dan daya saing mereka di dunia yang terus berkembang," imbuhnya.
Analis Eksekutif Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Irene Heniwati, menambahkan pemberdayaaan UMKM dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas usaha dan kewirausahaan, termasuk inklusi dan literasi keuangan, yang didukung dengan pemanfaatan teknologi digital serta penguatan pemberdayaan konsumen dalam rangka pelindungan konsumen.
"Semoga program-program seperti Ibu Berbagi Bijak dapat terus berjalan dan menjadi benchmarking bagi pelaku industri yang lain dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya UMKM, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," pungkasnya.