Hamas Dapatkan Sumber Dana dari Transaksi Kripto Hingga Bantuan Berbagai Pihak

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 18 Oktober 2023 | 14:59 WIB
Hamas Dapatkan Sumber Dana dari Transaksi Kripto Hingga Bantuan Berbagai Pihak
Para pejuang Ezzedine al-Qassam Brigades, sayap militer Hamas, berbaris di kota Khan Yunis, Gaza pada 15 September. [AFP/Said Khatib]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan Israel di wilayah Palestina terus berlanjut. Hampir sepekan berlangsung, Israel masih terus membombardir Jalur Gaza hingga menewaskan 2.300 warga.

Saat ini perlawanan yang dilancarkan Hamas mengandalkan beragam sumber dana. Salah satunya adalah melalui uang kripto. Perusahaan yang bergerak di bidang analisis kripto, BitOk menyebutkan Hamas menerima sekitar USD 41 juta per Agustus 2022 hingga Juni 2023 ini melalui uang kripto. 

Di samping itu, bantuan-bantuan lain berasal dari bantuan pembiayaan global. Seperti diketahui, perhatian masyarakat muslim di seluruh dunia sebagian besar tertuju ke penjajahan Israel terhadap Palestina.

Atensi mereka juga berbanding lurus dengan bantuan biaya yang dikirimkan melalui lembaga – lembaga amal. Beberapa negara sahabat juga disebut memberikan uang tunai secara langsung kendati tidak diketahui berapa total nilainya selama peperangan ini berlangsung. 

Baca Juga: Kejam! Israel Serang Rumah Sakit Baptis Di Gaza, 500 Orang Tewas, Mayat Berserakan

Melansir AFP, saat ini perang berlanjut dengan sebuah ledakan besar mengguncang Rumah Sakit Al-Ahli, Kota Gaza. Padahal rumah sakit tersebut dipenuhi oleh ratusan warga Gaza yang terluka dan mencari perlindungan. Banyak video mengerikan beredar di media sosial setelah peristiwa tersebut, korban berjatuhan dan banyak anak serta perempuan terluka.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas menyebutkan serangan udara Israel tersebut menewaskan sedikitnya 500 orang. Hamas juga menyebutkan, selain serangan ke rumah sakit, Israel juga meluncurkan roket ke beberapa tempat lain. Kemarahan menyebar ke seluruh dunia akibat peristiwa ini. 

Ketika kemarahan menyebar ke seluruh wilayah karena pembantaian di rumah sakit, Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertolak ke Timur Tengah dengan harapan menghentikan penyebaran perang. Seperti diketahui, Amerika Serikat adalah pemasok utama persenjataan untuk Israel. 

Menteri luar negeri Yordania mengatakan negaranya membatalkan pertemuan puncak regional yang dijadwalkan Rabu di Amman. Di sana, Biden akan bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi.

Perang antara Israel dan Hamas mendorong kawasan Gaza ke tepi jurang, kata Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi kepada televisi pemerintah.

Baca Juga: Boikot Produk-produk Israel Demi Bela Kemerdekaan Palestina, Bisakah Bikin Israel Bangkrut?

Ia mengatakan, Yordania akan menjadi tuan rumah KTT hanya ketika semua orang telah sepakat tujuannya adalah untuk menghentikan perang, menghormati kemanusiaan Palestina, dan memberikan bantuan yang layak mereka dapatkan. Biden sekarang hanya akan mengunjungi Israel, kata seorang pejabat Gedung Putih.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI