Suara.com - Jika tidak ada aral melintang PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berencana akan melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue dengan menawarkan 234 miliar saham seri D bernominal Rp50 per lembar.
FREN mengharapkan pemegang sahamnya untuk turut menebus HMETD, karena kalau tidak akan terdilusi sedalam-dalamnya 41,1 persen.
Rencananya, dana hasil right issue untuk pelunasan pinjaman dan modal kerja bagi perseroan atau anak usaha.
Dalam laporan keuangan semester I 2023, FREN mencatatkan utang pinjaman jangka panjang Rp10,279 triliun dan Obligasi Rp1,149 triliun.
Baca Juga: Kawin Paksa FREN dan EXCL, Menkominfo Bilang Begini
“Meskipun kinerja semakin membaik dengan adanya pengembangan usaha tersebut, namun pelaksanaan investasi dan belanja modal juga mengakibatkan rasio pinjaman bersih (net debt) baik terhadap ekuitas maupun terhadap EBITDA relatif tinggi,” tulis manajemen FREN dalam keterangan resmi, Selasa (17/102/2023).
Guna menampung penambahan modal itu, perseroan juga akan meningkatkan modal dasar menjadi Rp107 triliun dari nilai saat ini sebesar Rp63 triliun yang terdiri dari seri A, B, Cdan D.
Seiring dengan itu modal disetor juga akan dinaikan menjadi Rp58.743.485.506.500 dengan jumlah saham sebanyak 640.929.308.482 lembar dari nilai saat ini Rp39,899 triliun dengan jumlah saham sebanyak 335.387.994.975 helai.
Aksi korporasi ini akan dihelat dalam rentang waktu 12 bulan sejak persetujuan pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 24 November 2023.
Baca Juga: Pasar Lokal Suara UMKM di Jogja Diikuti Ratusan Peserta