Suara.com - Tren penurunan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang berlangsung dalam beberapa pekan terakhir membuat bos mereka Sugito Walujo atau Patrick Walujo mengambil kesempatan untuk memborong saham emiten teknologi tersebut.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (17/10/2023) Patrick harus merogoh kocek hingga Rp10 miliar dengan harga rata-rata saham yang dibeli Rp67,5 per lembar.
CEO GOTO ini melakukan aksi senyap ini pada Senin (16/10/2023) kemarin.
Adapun Patrick membeli 148.150.000 lembar saham Seri A GOTO melalui transaksi pasar reguler di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau setara dengan 0,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Baca Juga: Istiqomah Melemah! Saham GOTO Masuk Level Gocapan, Bosnya Buru-buru Lepas
Dengan demikian, patrick kini menggenggam saham Seri A GOTO sebanyak 211.070.000 lembar sajam.
"Saham dimiliki secara langsung dan terdaftar atas nama Sugito Walujo," tulis manajemen, dikutip Selasa (17/10/2023).
Sebelumnya, kinerja saham GOTO yang konsisten melemah membuat para investor resah. Sepanjang perdagangan kemarin saja hingga saat ini Selasa (17/10/2023) pergerakan saham GOTO sempat berada di level gocapan
Saham GOTO sempat berada dilevel 54 per unit saham pada pukul 10.00 Wib pagi kemarin dan merupakan level terendah sejak tercatat di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia.
Kemudian merangkak ke level 61, 60, 63 hingga 65 per lembar dengan nilai transaksi Rp290 miliar pada siang hari ini Selasa (17/10/2023).
Baca Juga: Taji Saham Teknologi Rontok, GOTO Babak Belur Investor Kabur
Terus istiqomahnya saham GOTO yang melemah membuat antrian jual investor terus mengular.
Tercatat sebanyak 23.953.400 lot, sedangkan antrian beli sebanyak 243.179 lot.
Tak hanya investor ritel yang berbondong-bondong melego saham emiten merger Gojek dan Tokopedia ini, sang Komisaris GOTO, William Tanuwijaya ikutan menjual 332.220.000 lembar saham seri A atau 0,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dalam rentang tanggal 9-13 Oktober 2023.
Dia menjual saham perusahaan yang didirikannya dengan harga Rp78,89 per lembar, sehingga nilai transaksi itu mencapai Rp26,2 miliar.
“Tujuan transaksi untuk kebutuhan pribadi,” tulis William dalam keterangan resmi pada akhir pekan lalu.
Sehingga, William kini memegang sebanyak 8.060.824.541 saham seri A dan 12.588.634.432 saham seri B.