Suara.com - Indonesia ternyata masih memiliki 'bisnis' dengan Israel meski tidak menjalin hubungan diplomatik dengan negara yang didirikan oleh Ben Gurion tersebut.
Berdasarkan data ekspor impor Badan Pusat Statistik (BPS), ada hubungan dagang antara pelaku usaha di Indonesia dengan sesama kalangan atau produsen hingga distributor asal Israel.
Seperti yang disampaikan Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, meski tidak memiliki hubungan diplomatik antara Indonesia dan israel. Pelaku usaha kedua negara sudah lama memiliki hubungan dagang.
"Ketidakhubungan diplomatik tidak menghalangi hubungan ekonomi dan perdagangan," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (16/10/2023) lalu.
Baca Juga: Pemain Myanmar Dikabarkan Gabung Tim BRI Liga 1 Indonesia, Klubnya Sudah Beri Konfirmasi
Sepanjang tahun 2023, nilai Ekspor barang dari Israel menuju Indonesia mencapai 14,4 juta dolar AS atau sekitar Rp226 miliar.
"Bersifat business to business," ujar Amalia, menambahkan.
Impor barang dari Israel cukup fluktuatif, ditunjukkan dengan tingginya nilai pada impor pada tahun 2020 lalu yang mencapai 56,5 juta dolar AS atau setara dengan sekitar Rp 887,05 miliar.
Namun, pada tahun berikutnya, terjadi penurunan yang signifikan dengan nilai impor sebesar 26,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 416,05 miliar. Selanjutnya, pada tahun 2022, nilai impornya mengalami peningkatan kembali menjadi 47,8 juta dolar AS atau setara dengan sekitar Rp 750,46 miliar.
Jika dianalisis secara lebih rinci, barang yang paling banyak diimpor dari Israel adalah mesin peralatan mekanis dan komponennya, yang termasuk dalam kode HS 84. Di samping itu, Indonesia juga mengimpor banyak perkakas dan peralatan dari logam tak mulia, yang termasuk dalam kode HS 82.
Baca Juga: 3 Amunisi Shin Tae-yong untuk Gulung Brunei Darussalam di Leg 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026