Suara.com - Toyota Motor menghentikan sementara operasi di enam pabrik dalam negeri menyusul ledakan di pabrik yang dijalankan oleh salah satu pemasok komponennya.
Kejadian itu terjadi pada Senin (16/10/2023) di pabrik Chuo Spring di prefektur Aichi, Jepang, tempat pembuatan kumparan suspensi kendaraan untuk sejumlah produsen mobil Jepang.
"Seorang karyawan dirawat di rumah sakit dan seorang lainnya dirawat karena luka ringan," kata pemasok tersebut pada hari Selasa yang dikutip dari Bloomberg.
Ini adalah penghentian produksi dalam negeri terbesar sejak Agustus ketika produsen mobil terbesar di dunia itu terpaksa menutup 14 pabrik dalam negerinya selama sehari karena kesalahan dalam sistem manufakturnya.
Toyota menolak mengungkapkan berapa banyak unit produksi yang akan terkena dampak kecelakaan terbaru ini, namun mengatakan pihaknya akan memutuskan pada Selasa nanti apa yang akan terjadi selanjutnya.
Baca Juga: RB Rembang Semen Gresik Jadi Tujuan Benchmarking Koordinator RB Se-Jawa Tengah
Toyota mengatakan operasi di 10 lini produksi di enam fasilitas di Jepang akan dihentikan. Pabrik Toyota Auto Body di Yoshiwara dan Inabe serta beberapa jalur produksi telah ditutup sejak Senin malam, sedangkan pabrik Takaoka dan Tsutsumi dihentikan pada Selasa pagi.
Pada bulan Februari 2022, Toyota harus menutup seluruh 14 pabrik domestiknya setelah salah satu pemasoknya menjadi sasaran serangan ransomware.
Diperlukan waktu beberapa hari agar operasional kembali pulih, dan kecelakaan tersebut berdampak pada sekitar 5 persen produksi Toyota pada bulan tersebut. Sebelumnya, produsen mobil tersebut mengalami penutupan selama pandemi karena infeksi dan terhentinya rantai pasokan.