Suara.com - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus mendorong upaya penyaluran dana bergulir ke koperasi-koperasi yang bergerak dalam sektor produktif. Hal ini bertujuan untuk mendukung program ketahanan pangan dan pengendalian dari inflasi bahan pangan.
Salah satunya di Brebes, Jawa Tengah. LPDB-KUMKM mendukung ekosistem hilirisasi produk bawang merah, yang selama ini menjadi penyebab inflasi pangan, karena harga yang tidak terkendali dan pasokan yang berlebihan saat masa panen raya.
"Kami terus meningkatkan porsi pembiayaan pada koperasi sektor riil. Contohnya sudah ada yang terbaru di Brebes, untuk komoditas bawang merah. Kemudian ada juga di Subang, Jawa Barat untuk komoditas susu. Kami membangun ekosistem produsen susu dengan peternak sapi perah lokal dan petani tebon jagung melalui koperasi," kata Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Supomo, dalam Media Gathering LPDB-KUMKM di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/10/2023).
Ia menambahkan, dengan membangun ekosistem yang terintegrasi dan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak, maka program ketahanan pangan melalui koperasi bisa terus terbangun dan dapat digunakan ke berbagai daerah.
Baca Juga: Gali Potensi Wirausaha Pemula, BPBRIN Unair dan LPDB KUMKM Gelar Business Matching
"Alhamdulillah, penyaluran koperasi sektor riil dari tahun ke tahun terus bertumbuh. Pada tahun 2020 mencapai Rp56,8 miliar, tahun 2021 mencapai Rp269 miliar, 2022 mencapai Rp443 miliar, dan tahun ini, yang masih berjalan sudah mencapai Rp322 miliar," kata Supomo.
Ia menyebut, Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM melakukan kerja sama dengan 10 lembaga dari berbagai daerah, diantaranya Inotek Foundation dan Smesco Labo Inkubator dari wilayah Jakarta, kemudian Cubic Inkubator Bisnis, Alif Learning Center dari Jawa Barat dan sebagainya.
Supomo pun menegaskan bahwa mereka terus berkomitmen dengan mendukung pertumbuhan dan pemkembangan UMKM di Indonesia melalui penyaluran dana bergulir dan Program Inkubator Wirausaha.
“Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM memiliki empat program utama, yakni inkubasi, deal club, business matching, dan juga fund fest yang menjadi solusi pendanaan bagi startup dengan menghadirkan coaching dan business pitching. Pada 2024, kami telah membuka pendaftaran calon penyelenggara lembaga inkubator, yang kami buka hingga 2 Desember 2023. Kegiatan-kegiatan ini diharapkan bisa memberikan dukungan bagi Koperasi dan UMKM maupun startup untuk naik kelas,” pungkas Supomo.
Baca Juga: Dorong Koperasi Kembangkan Usaha Produktif, LPDB-KUMKM Beri Kemudahan Akses Dana Bergulir