Suara.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) meresmikan adanya bursa berjangka Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah. Dengan adanya bursa CPO ini, Indonesia miliki acuan harga sendiri tanpa harus melihat Malaysia hingga Belanda.
"Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim dengan memohon ridho dari Allah subhanahu wa ta'ala Tuhan yang maha kuasa, Bursa CPO saya resmikan," ujar Zulhas dalam peluncuran bursa CPO di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Menurut Zulhas, RI adalah penghasil CPO terbesar di dunia. Akan tetapi, selama 30 tahun, harga komoditas itu hanya bergantung pada negara lain.
Maka dari itu, pemerintah berinisiatif meluncurkan bursa berjangka ini, agar harga bisa ditetapkan sendiri, serta lebih transparan.
Baca Juga: Pedagang Pasar Tanah Abang Ngeluh E-commerce, Mendag Zulhas: Nggak Bisa Hindari Platform Digital
"Kita yang memproduksinya kan nomor satu di dunia 40 hampir 47 juta ekspor kita hampir 30 tapi bertahun-tahun acuannya Malaysia tapi kita diam saja tidak merasa tidak terusik, kita tidak merasa malu. Oleh karena itu ini yang mesti kita selesaikan untuk memperkuat kinerja perdagangan," imbuh dia.
Sementara, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti, Didi Noordiatmoko menambahkan, pemerintah telah menunjuk operator bursa berjangka yaitu PT Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (ICDX).
"Kita sering disebut dengan ICDX melalui keputusan pada tanggal 9 Oktober. Lalu dengan pembentukan bursa CPO ini diharapkan kita mimpi Indonesia untuk memiliki harga acuan CPO yang adil transparan Real Time dapat segera terwujud," pungkas dia.