Suara.com - PT Studi Internasional Ultima Kemitraan atau lebih dikenal dengan Study in UK (SI-UK) Indonesia merupakan satu-satunya organisasi Inggris cabang Indonesia yang khusus mewakili universitas-universitas ternama wilayah Inggris Raya (UK).
Sebagai organisasi independen terkemuka, SI-UK Indonesia berkomitmen kuat untuk membantu pelajar tanah air meraih pendidikan tinggi terbaik dan mendapatkan pengalaman berkarir, dengan memfasilitasi konsultasi unbiased dan melayani all-inclusive service kepada para pelajar yang memiliki mimpi mendaftarkan diri ke universitas pilihan manapun di UK.
“Hingga saat ini, SI-UK telah memiliki 92 kantor di lebih dari 40 negara dan secara eksklusif bekerja sama dengan seluruh universitas di Inggris Raya. Kami membuka kantor di Indonesia sejak 2021 dan kami sangat antusias melihat pertumbuhan minat para pelajar Indonesia untuk melanjutkan sekolah mereka di UK,” kata Pradeep Adhikari, Global Business Development Manager SI-UK Global ditulis Jumat (13/10/2023).
Dalam misi memperluas akses dan peluang bagi para calon mahasiswa Indonesia dapat semakin dekat dengan universitas-universitas impian mereka, setelah sukses dengan gelaran ‘Study in UK Expo 2023’ pada 7 Oktober lalu, SI-UK Indonesia lanjut melangkah dengan membawa lebih dari 13 universitas bergengsi dari UK untuk berinteraksi langsung dengan siswa-siswi di 8 Sekolah Menengah Atas (SMA) Jakarta dan sekitarnya melalui ‘Study in UK High School Roadshow 2023’ yang berlangsung dari 9 hingga 13 Oktober 2023.
“Dua kali kami selenggarakan sepanjang tahun 2023, Study in UK Expo sendiri telah berhasil menjawab excitement lebih dari 3.000 calon mahasiswa yang terdata dalam link registrasi. Kami berharap langkah-langkah yang kami tempuh, baik melalui pameran tahunan kami, Study in UK Expo, ataupun Study in UK High School Roadshow, akan dapat mendekatkan universitas-universitas impian para pelajar Indonesia dan semakin mendukung aspirasi mereka dalam meraih pendidikan berkualitas di Inggris Raya.” kata Gianti Atmojo, Country Director SI-UK Indonesia.
Menurut Gianti, inisiatif yang dilakukan oleh SI-UK Indonesia ini memberikan kesempatan langka bagi para calon mahasiswa Indonesia untuk bisa mendapatkan inspirasi serta informasi paling lengkap mengenai kampus dan jurusan yang diminati; melalui diskusi dengan perwakilan langsung dari universitas yang hadir, termasuk diantaranya Cardiff University, Queen’s University Belfast dan University of Essex. Salah satu pencapaian penting dari langkah yang diambil organisasi adalah terciptanya kesepakatan awal (conditional offers) bagi para calon mahasiswa Indonesia dengan universitas-universitas impian mereka.
“Konsultan profesional kami juga akan siap memandu dan memberikan insights terkait langkah-langkah teknis pendaftaran kuliah melalui SI-UK Indonesia. Kami juga akan memberikan konsultasi serta informasi lengkap mengenai program studi, beasiswa, persyaratan masuk, bahkan tentang budaya di Inggris, sehingga para calon mahasiswa bisa merasa tenang, lebih mudah dan lancar dalam melakukan persiapan. Konsultasi dan pelayanan pendaftaran melalui SI-UK itu GRATIS karena kami merupakan perpanjangan tangan langsung dari seluruh universitas UK,” ujar Gianti.
Pada pameran pendidikan Study in UK Expo 2023 lalu, selain perwakilan langsung dari masing-masing universitas, SI-UK Indonesia juga turut menghadirkan representatif untuk Program Beasiswa Chevening, yang merupakan flagship program dari pemerintah UK. Program Beasiswa Chevening bermitra dengan seluruh universitas di Inggris Raya dan telah hadir selama 40 tahun, menawarkan program 1 tahun pascasarjana (S2) di semua jurusan.
Vonny Lisayani, perwakilan Kedutaan Besar Inggris Jakarta untuk Program Beasiswa Chevening dan Koordinator Alumni, pada kesempatannya mengatakan, sejak 1983, program kami terus mencari calon mahasiswa yang dapat menjadi pemimpin berpengaruh di negara asal mereka.
Baca Juga: Pelajar Kecelakaan karena Dikejar Polisi, Begini Penjelasan Polres Lampung Utara
Hingga saat ini, Program Beasiswa Chevening telah memiliki lebih dari 55ribu orang alumni secara global dan diantaranya ada sebanyak 20 orang alumni tercatat pernah ataupun saat ini masih menjabat sebagai pemimpin negara di dunia.