Suara.com - Profesi agen asuransi kerap dipandang sebelah mata. Bahkan, di kalangan para pencari kerja, profesi ini jarang dilirik, lantaran dianggap kurang menjanjikan dari segi pendapatan.
Padahal, faktanya, di lapangan, profesi ini bisa menjadi ladang cuan yang sangat menghasilkan. Ditambah, profesi agen asuransi sangatlah fleksibel lantaran bisa dilakukan sebagai pekerjaan sampingan atau bahkan sebagai profesi tetap.
Menurut Henry Kurniawan, CBA®, RFP®, LCPC®, Agency Recruitment Senior Manager Sequis, bagi mereka yang sudah mengenal dengan baik profesi agen asuransi, pekerjaan ini menjadi pilihan utama lantaran bisa memberi kesempatan mendapatkan pendapatan tidak terbatas.
Apa yang dikatakan Henry ada benarnya, karena sistem kompensasi agen asuransi memang dirancang untuk memungkinkan agen asuransi dapat menentukan sendiri berapa pendapatan yang ingin diperolehnya. Bahkan, agen asuransi juga bisa mendapatkan tambahan berupa income pasif.
Income pasif bisa diperoleh ketika agen tidak hanya fokus menjual produk asuransi, tetapi ketika ia bisa mengajak orang lain bermitra bersama menekuni profesi sebagai agen asuransi.
Namun, terlepas dari potensi cuan yang bisa didapat, profesi agen asuransi sebenarnya memiliki tugas yang cukup krusial dalam 'dunia perasuransian', hal ini karena agen menjadi jembatan perusahaan asuransi dengan calon nasabah untuk memberikan literasi keuangan hingga menjelaskan produk asuransi.
Jadi, buat Anda yang tertarik menjadi agen asuransi, apa saja tugas yang harus dilakukan? Henry menjabarkan sebagai berikut:
1. Menjelaskan produk asuransi kepada calon nasabah
Agen asuransi bertugas mencari calon nasabah, tetapi ada juga calon nasabah yang berinisiatif mencari agen asuransi karena saat ini kesadaran berasuransi semakin meningkat. Agen asuransi bertugas memberikan pengetahuan tentang manfaat dan cara berasuransi hingga produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial calon nasabah.
Baca Juga: Simpang Siur Jadi Motif Pembunuhan, Berapa Klaim Asuransi Jiwa Mirna Salihin?
2. Menganalisis kebutuhan nasabah