Terakhir, para pelaku UMKM bisa melakukan diagnosis keuangan dengan mengacu kepada tiga aspek, yakni melihat jumlah dana di tabungan harus 6 kali dari pengeluaran bulanan, jumlah cicilan utang per bulan tidak lebih dari 30% pendapatan bulanan, dan kebiasaan menabung secara rutin setidaknya 10% dari laba usaha.
Jika dari tiga aspek terpenuhi, maka keuangan UMKM tersebut dalam kondisi sehat. Sebaliknya, jika UMKM hanya memenuhi satu aspek maka kondisi keuangannya bisa jadi sakit.
Di situasi yang serba digital, Jamkrindo juga mendorong para pelaku UMKM melakukan digitalisasi laporan keuangan. Pencatatan transaksi keuangan digital akan mempermudah UMKM untuk malakukan ragam transaksi keuangan bahkan tanpa mengetahui dasar-dasar akutansi.
Dari acara yang diikutinya sejak pukul 13.00 hingga 18.00 WITA, Afif pemilik MOKO Donuts mengaku pemaparan materi yang diberikan sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM khususnya di Kota Parepare.
"Menurut saya, workshop ini sangat bermanfaat karena selain ada materi pengelolaan keuangan, juga ada optimasi Google Maps dari Jamkrindo, sehingga ini sangat bermanfaat bagi UMKM, khususnya di Kota Parepare dalam mengembangkan bisnis ke depannya,"katanya.

Workshop ini merupakan bentuk dari Konsultasi Manajemen dan Pemberdayaan UMKM dalam program UMKM Layak di Indonesia Timur. Setelah sebelumnya sempat menyelenggarakan juga di Kupang dan Palu, Jamkrindo juga akan hadir di kota lainnya yaitu Ambon.