Suara.com - Para sukarelawan Ganjar Pranowo yang menamakan dirinya Ganjar Sejati mengadakan pelatihan menjahit memanfaatkan limbah kain sisa produksi pakaian secara massal atau konveksi.
Koordinator Ganjar Sejati Wilayah Bandung Raya, Iman Turniman mengatakan kegiatan kali ini digelar di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
"Untuk di sini, kami memanfaatkan limbah dari sisa orderan (menjahit) pakaian. Kita juga bisa membuat (produk) dari sisa membuat karpet, sisa dari membuat apapun itu bisa menjadi gabungan karya yang bisa menjadi daya jual untuk masyarakat ke depan," katanya ditulis Rabu (11/10/2023).
Melalui kegiatan tersebut, para peserta didorong untuk mengubah limbah kain yang tak terpakai menjadi produk bernilai ekonomis tinggi sehingga hasilnya bisa dijual untuk meningkatkan perekonomian mereka.
Baca Juga: Jangan Langsung Dibuang, Berikut Manfaat Limbah Puntung Rokok bagi Tanaman
Selain itu, Iman mengatakan tujuan dari pelatihan kali ini juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mereka bisa diterima bekerja di pabrik maupun menjalankan bisnis sendiri.
"Bisa memanfaatkan kain untuk kreativitas seperti membuat tas, dompet atau hanya membuat pakaian saja. Apapun itu (menjahit) bisa menjadi keahlian bagi masyarakat yang ikut pelatihan pola dan menjahit ini," ujarnya.
Dia mengungkapkan kegiatan kali ini juga diisi sosialisasi tentang Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden 2024-2029 yang berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia bangsa Indonesia.
Ganjar diketahui telah mengadakan berbagai program pelatihan selama menjabat Gubernur Jawa Tengah dan berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah saat ini.
Para peserta pun merasakan langsung manfaat dari pelatihan kali ini sehingga mereka terlihat antusias mengikuti seluruh materi yang disampaikan pemateri dari kalangan penjahit profesional.
Baca Juga: Limbah Elektronik Kian Mengkhawatirkan Cemari Lingkungan, Apa yang Harus Dilakukan?
"Antusiasme masyarakat untuk pelatihan ini menjadi sesuatu yang baru. Karena apa? Karena selama ini menjahit menjadi profesi individu. Justru di sini sang pelatih ingin memberikan ilmunya bukan hanya untuk dirinya.
Sementara itu, Enu Suherman selaku pelatih menjahit mengapresiasi para sukarelawan Ganjar Sejati yang telah menyelenggarakan kegiatan kali ini lantaran bermanfaat banyak untuk warga.
"Banyak (produk yang bisa diolah, seperti) tas, pakaian atau konveksi atau bahkan karpet. Bisa saja (dibuat) semuanya. Kalau keluar mau (buka) orderan, bisa. Mau bikin (produk) sendiri, bisa," tuturnya.
Enu yang telah menggeluti profesi penjahit selama sekitar 30 tahun itu pun bahkan rela memberikan seluruh pengetahuannya dalam menjahit kepada para peserta mulai dari tahap membuat pola sampai jadi.
"Satu, mola (membuat pola), mengukur, menjahit. (Produk) apa saja bisa (dibuat) dari mulai kemeja, celana, rok. Kemampuan saya dikeluarkan semua kepada orang-orang yang di sini (peserta pelatihan)," kata Enu.