Suara.com - Jenis tank yang dinaiki Jokowi saat upacara HUT TNI adalah Tank Amfibi BMP-3F, tank buatan Rusia yang memiliki kemampuan untuk mengisi amunisi dari rak secara otomatis, dengan amunisi berkaliber 100 mm, lebih besar dari PT-76 yang menggunakan amunisi 90 mm. Berbagai sumber menyebutkan harga tank BMP-3F seri 2 berkisar antara 50 juta hingga 114 juta dolar AS.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertugas sebagai inspektur pada upacara HUT ke-78 TNI. Dalam upacara tersebut Jokowi menaiki alutsista berupa tank untuk berkeliling dan memeriksa seluruh pasukan TNI yang mengikuti upacara.
Tank ini pertama kali tiba di Indonesia pada 2010, BMP-3F datang dalam jumlah 17 unit. Kemudian, pada 2013, kedatangan BMP-3F kedua sebanyak 37 unit. Saat ini, BMP-3F disiagakan di Markas Pasukan Marinir 2 Resimen Kavaleri 2 Marinir Surabaya dan di Markas Pasukan Marinir 1 Resimen Kavaleri 1 Marinir Jakarta.
BMP-3F juga memiliki kemampuan untuk menembakkan misil, serta dilengkapi dengan senjata lain berupa senapan mesin koaksial 30 mm dan PKT 7,62 mm. Fitur-fitur ini tidak tersedia di PT-76.
Baca Juga: Tahukah Anda 5 Oktober Hari Apa? Momen Penting Si Pemilik Profesi dengan Tugas Mulia
BMP-3F adalah kendaraan tempur infanteri amfibi yang diklasifikasikan sebagai amphibious infantry fighting vehicle. Pengembangannya dimulai sejak tahun 1987 oleh Kurganmashzavod, Rusia. BMP-3F memiliki bobot kosong 18,5 ton, panjang 7,14 meter, lebar 3,2 meter, dan tinggi 2,4 meter. Kendaraan ini dapat membawa tiga awak, termasuk seorang komandan, serta tujuh personel bersenjata lengkap dengan tambahan dua kursi.
Mesinnya dengan tenaga 27 tenaga kuda mampu mencapai kecepatan hingga 72 kilometer per jam di jalan pedesaan/aspal biasa, 45 kilometer per jam di luar jalan, dan 10 kilometer per jam di perairan hingga gelombang skala Beauford II. BMP-3F termasuk dalam kelas kendaraan tempur infanteri berat, dengan sistem perlindungan persenjataan aktif, dan bodi serta kubah meriamnya terbuat dari alumunium diperkeras untuk tahan karat.
Tidak hanya impor, Indonesia juga patut berbangga memiliki PT Pindad sebagai produsen senjata yang mampu memproduksi tank berukuran medium yang diberi nama Tank Harimau. Harga tank ini mencapai USD 135 juta atau sekitar Rp1,8 triliun.
Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI Marsekal Muda (Marsda) TNI Arif Widianto, mengatakan kegiatan HUT Ke-78 TNI ini dilaksanakan secara besar-besaran.
Melansir Antara, sedikitnya upacara akan melibatkan 4.630 prajurit dan 130 alutsista dari tiga matra yang terlibat dalam Upacara Parade dan Defile HUT Ke-78 TNI. Tema dalam upacara kali ini adalah TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju.
Baca Juga: Jokowi Bantah Mentan SYL Hilang di Eropa: Beliau Memang Belum Pulang ke Indonesia
Presiden, para tamu undangan, dan masyarakat juga bisa menikmati parade ratusan alutsista TNI mulai dari rudal-rudal dan sistem senjata, pesawat nirawak (drone), kendaraan tempur (ranpur), kendaraan taktis (rantis), mobil-mobil, motor listrik, tank amfibi marinir.
Sebelum upacara perayaan puncak, para petinggi TNI melakukan ziarah makam para pahlawan nasional RI di kompleks Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023).
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tidak hadir lantaran berziarah ke makam Jenderal Besar Soedirman di Yogyakarta. Untuk ziarah ke TMP Kalibata, Panglima TNI diwakilkan oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Bambang Ismawan.
Pantauan Suara.com di lokasi, Bambang didampingi oleh Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI Agus Subiyanto, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya TNI A. Gustaf Brugman, dan Panglima Komando Gabungan Wilayah I Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma.
Acara ziarah dibuka dengan upacara penghormatan terlebih dahulu. Upacara tersebut berjalan secara khidmat. Setelah upacara, Kasum TNI beserta jajaran kemudian menaburkan bunga ke beberapa makam pahlawan di TMP Kalibata.
Adapun beberapa makam yang ditabur bunga adalah makam Jenderal Besar Ahmad Yani, Letjen R. Suprapto, Presiden ke-2 RI, Jenderal besar Soeharto, Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, Letjen S. Parman, Letjen. M. T. Haryono, dan Mantan KSAD, Jenderal Pramono Edhie Wibowo.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni