Holding BUMN Pertahanan Akui Pernah Ekspor Senjata ke Myanmar, Tapi Untuk Kompetisi

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 04 Oktober 2023 | 15:43 WIB
Holding BUMN Pertahanan Akui Pernah Ekspor Senjata ke Myanmar, Tapi Untuk Kompetisi
Direktur Utama holding BUMN industri pertahanan DEFEND ID dan PT Len Industri, Bobby Rasyidin memberika sambutan saat acara “The 1st DEFEND ID’s Day” di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Holding BUMN Pertahanan (DEFEND ID) mengakui sempat mengekspor senjata ke Myanmar pada tahun 2016 silam. Namun, eskpor senjata ke Myanmar bukan untuk keperluan militer, tetapi untuk keperluan kompetisi olahraga menembak.

"Adapun kegiatan ekspor ke Myanmar dilakukan pada tahun 2016 berupa produk amunisi spesifikasi sport untuk keperluan keikutsertaan Myanmar pada kompetisi olahraga tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2016" ujar Direktur Utama DEFEND ID, Bobby Rasyidin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/10/2023).

Bobby melanjutkan, anggota DEFEND ID yaitu PT Dirgantara Indonesia dan PT PAL yang dipastikan tak memiliki kerja sama penjualan produk ke Myanmar.

"Dapat kami sampaikan tidak ada kerja sama maupun penjualan produk alpahankam dari kedua perusahaan tersebut ke Myanmar," imbuh dia.

Baca Juga: Pembelaan Holding BUMN Pertahanan Setelah Dituding Ekspor Senjata ke Junta Myanmar

Sebelumnya, DEFEND ID akhirnya buka suara soal tudingan melakukan ekspor senjata ke militer atau Junta Myanmar. Holding BUMN Pertahanan tegaskan tidak pernah mengekspor senjata ke Myanmar sejak 1 Februari 2021 lalu.

Bobby menuturkan, tak dilakukan ekspor senjata ke Myanmar ini, sejalan dengan Resolusi Majelis Umum PBB nomor 75/287 yang melarang suplai senjata ke Myanmar.

"DEFEND ID lewat PT Len Industri (Persero) sebagai induk holding serta beranggotakan PT Dahana, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL Indonesia, mendukung penuh resolusi PBB dalam upaya menghentikan kekerasan di Myanmar," kata dia

Sebagai perusahaan yang memiliki kemampuan produksi untuk mendukung sistem pertahanan yang dimiliki negara, DEFEND ID selalu selaras dengan sikap Pemerintah Indonesia. DEFEND ID selalu patuh dan berpegang teguh pada regulasi yang berlaku termasuk kebijakan politik luar negeri Indonesia.

"Kami pastikan bahwa PT Pindad tidak melakukan kegiatan ekspor produk alpalhankam ke Myanmar terutama setelah adanya himbauan DK PBB pada 1 Februari 2021 terkait kekerasan di Myanmar," tegas Bobby.

Baca Juga: 4 BUMN Diduga Selewengkan Dapen, Erick Thohir Ungkap Negara Rugi Ratusan Miliar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI