Harga Beras Mahal, Mendagri Singgung Risiko Diabetes Hingga Makanan Pokok Alternatif

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 04 Oktober 2023 | 10:38 WIB
Harga Beras Mahal, Mendagri Singgung Risiko Diabetes Hingga Makanan Pokok Alternatif
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan arahan kepada Forkopimda dan kepala daerah di Sulawesi Selatan dalam mengendalikan inflasi. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kenaikan harga beras terus menghantui ekonomi Indonesia. Bahkan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengajak masyarakat untuk mencari sumber pangan karbohidrat selain dari beras atau melakukan diversifikasi pangan.

Hal ini ia sampaikan sebagai respon dari kenaikan harga beras yang terjadi akibat menipisnya stok karena dampak dari El Nino.

Ia menekankan pentingnya untuk beralih ke sumber pangan lain selain beras agar tidak tergantung sepenuhnya pada beras sebagai makanan pokok.

"Tolong ditekankan betul, diversifikasi pangan, jadi tidak hanya mengandalkan beras sebagai makanan pokok," ujar kepada awak media di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2023) kemarin.

Baca Juga: Bukan Adik Mendagri Tito Karnavian, Sosok Ini Disebut PJ Gubernur Sumsel

Mendagri Tito menyoroti bahwa terdapat berbagai jenis pangan kaya karbohidrat selain beras. Hal ini karena beberapa jenis beras memiliki tingkat gula yang tinggi, yang dapat berpotensi menimbulkan risiko penyakit diabetes jika dikonsumsi secara berlebihan.

Sebagai alternatif, sumber karbohidrat lain seperti sagu, ketela, jagung, dan sorgum memiliki kadar gula yang lebih rendah dibandingkan dengan beras. Selain itu, sumber-sumber pangan ini juga tersedia di berbagai daerah di Indonesia.

Mendagri juga mengakui bahwa saat ini sejumlah negara sedang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan beras akibat dari dampak El Nino yang menurunkan produktivitas panen padi akibat kekeringan. Oleh karena itu, langkah diversifikasi pangan menjadi penting dalam menghadapi situasi ini.

Belakangan, harga beras memang terus naik. Berdasarkan pantauan Redaksi Suara.com, melalui data dari Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras di pasar terus mengalami kenaikan selama beberapa bulan terakhir dan kenaikan harga yang signifikan terjadi pada bulan September lalu.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, harga beras di tingkat pengecer meningkat sebesar 5,61 persen secara bulanan (month to month/mtm). Ini merupakan kenaikan bulanan tertinggi sejak Februari 2018, di mana pada bulan sebelumnya terjadi lonjakan harga beras sebesar 6,25 persen secara bulanan.

Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok di Riau Bergejolak, Warga Beralih Beli Beras Thailand

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI