Perusahaan menargetkan produksi tembaga 337 juta pon naik 23%, dibanding target sebelum IPO, sementara untuk produksi emas ditargetkan mencapai 529 kilo ons lebih tinggi 42% dibanding target sebelum IPO.
Dalam paparannya, manajemen perusahaan juga menyampaikan kondisi resource (sumber daya tambang) dan reserves (cadangan) dimana selama 23 tahun beroperasi tambang Batu Hijau telah berhasil menghasilkan 9.358 juta pon tembaga dan 9,5 juta ons emas.
Namun, reserves (cadangan) Batu Hijau yang tersisa masih sangat besar yaitu 6.609 juta pon tembaga atau setara 71% dari tembaga yang telah dihasilkan di masa lalu.
"Batu Hijau masih memiliki begitu banyak potensi dari cadangannya, belum lagi sumber dayanya. Di samping kami juga melanjutkan eksplorasi di proyek Elang, yang studi kelayakannya akan selesai pada tahun 2024," ungkap Alexander.