Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak mengungkapkan kejengkelannya terhadap penggunaan anggaran APBN dan APBD yang kerap masih digunakan untuk belanja barang impor.
Bahkan sang Kepala Negara ini tak canggung menggunakan diksi 'bodoh' atas prilaku tersebut.
Hal tersebut dikatakan Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Rakornas Korpri di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Menurut Jokowi saat ini dana APBN, APBD dan uang BUMN masih banyak yang dipakai untuk membeli barang impor. Data yang dimilikinya, sampai dengan saat ini, porsi dana APBN yang dipakai untuk belanja barang impor masih 31 persen, sementara APBD 44 persen dan BUMN mencapai 54 persen.
Baca Juga: Ungkap Pertemuan Jokowi dan SBY di Istana Bogor, Demokrat: Tak Ada Hubungannya dengan Isu Reshuffle!
"Bodoh sekali kita," cetus Jokowi.
Padahal kata Jokowi, negara sudah susah payah dalam mengumpulkan penerimaan negara tapi malah justru uangnya dipakai untuk membeli barang impor.
"Hati-hati saya sampaikan ke semua dinas. Kita kumpulkan pendapatan itu sulit sekali, income daerah, income negara sangat sulit sekali, kemudian belanjanya barang impor. Ini selalu saya ingatkan," katanya.
Jokowi mengatakan kebiasaan belanja barang impor harus dikurangi. Pasalnya, belanja itu tidak memberikan manfaat ke ekonomi dalam negeri, terutama terhadap UMKM.
"Apa benar kebiasaan seperti ini? Sekda, sesmen, dirjen sampaikan, ini tidak benar. Mengumpulkan uang ini sangat sulit, belanjanya yang menikmati mereka (negara lain)," katanya.
Baca Juga: Kata Partai Demokrat Usai Pertemuan Jokowi dan SBY: Di Luar Kabinet Lebih Baik