Suara.com - Presiden Jokowi mengungkapkan, studi proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya yang dilakukan pengusul akan selesai dalam dua pekan. Keputusan akan diambil setelah pengusul yang identitasnya disembunyikan itu memberikan hasil studinya.
"Setelah melakukan perhitungan dan kalkulasi, maka keputusan selanjutnya akan diambil. Ini adalah tahapan yang telah dijalankan sejak awal," ucap Jokowi di Stasiun Kereta Cepat Padalarang, Jawa Barat, pada Senin (2/10/2023) kemarin.
Sebelumnya, Jokowi menjelaskan, masih ada kemungkinan proyek kereta Jakarta-Surabaya yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) 2020-2024 untuk tidak dilanjutkan alias berhenti. Merujuk pada studi yang saat ini terus dilakukan.
"Semuanya masih dalam tahap studi. Jika hasil studi memungkinkan, maka akan dilanjutkan. Namun jika hasil studi menunjukkan sebaliknya, maka tidak akan dilanjutkan," kata Jokowi pada Kamis (14/9/2023).
Baca Juga: Wantimpres Dukung Jokowi Lanjutkan Kereta Cepat Hingga Surabaya
Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya sebelumnya juga digadang-gadang terlempar dari Proyek Strategis Nasional (PSN) 2020-2024. Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Wahyu Utomo, mengatakan hal ini berdasarkan surat permintaan dari Kementerian Perhubungan.
"Jika Kementerian Perhubungan mengajukan seperti itu, ada suratnya. Kementerian Perhubungan mengusulkan kepada kami untuk tidak melanjutkan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya ini. Namun kami masih melakukan evaluasi dan menunggu presentasi dari Kementerian Perhubungan terlebih dahulu," ujarnya di Hotel Grand Sheraton pada Rabu (26/7/2023) lalu.
Alasan proyek ini dihapus dari PSN, kata dia, akan diungkapkan Kemenhub kepada Presiden Jokowi sebelum akhirnya diambil keputusan final.
Hingga kini, kepastian yang dipahami oeh Wahyu adalah proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya tidak akan direalisasikan tahun ini.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Kereta Cepat Whoosh, Ini Arti Nama dan Kepanjangannya