Menteri Bahlil Klarifikasi Kabar Investasi di Pulau Rempang yang Dikatakan Berbohong

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 02 Oktober 2023 | 15:11 WIB
Menteri Bahlil Klarifikasi Kabar Investasi di Pulau Rempang yang Dikatakan Berbohong
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. (ANTARA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengklarifikasi soal investasi Xinyi Group Rp 175 triliun di Pulau Rempang, Batam. Dia dituduh berbohong soal nilai investasi yang ramai dibahas di media sosial.

Namun, Bahlil secara tegas menjawan bahwa, sejak dirinya menjadi Menteri Investasi tidak ada investasi yang tak lolos atau tak terealisasi.

"Ini penting saya luruskan, agar seolah-olah ada orang bilang saya bodoh katanya. Ada yang bilang ini menteri investasi bodoh atau bohong. Saya mau kasih tahu pimpinan, sejak saya jadi menteri investasi, mana pernah saya bohongi publik atau bohong terhadap investasi yang telah saya sampaikan kemudian tidak terealisasi," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (2/10/2023).

Bahlil memaparkan, investasi rempang sebenarnya terbagi dalam berapa sisi dan dilakukan secata grup. Selain pabrik kaca panel surya, Xinyi Group juga membangun kawasan terintegrasi, mulai dari pemrosesan pasir silika, industri soda abu, industri kaca float.

Baca Juga: Kereta Cepat Nyambung Sampai Surabaya, Simak Bocoran Rutenya

Kemudian, membangun ndustri silicon industrial grade, industri polisilikon, industri pemrosesan kristal, industri sel dan modul surya, dan infrastruktur pendukung. Pembangunan semua industri ini ditargetkan mulai pada November 2023.

"Jadi pimpinan, US$ 11,6 miliar bukan hanya bikin pabrik kaca. Ini bagian penting yang akan kita bangun, ini satu ekosistem besar. Perusahaan ini bukan hanya Xinyi, tapi dia adalah di depan. Ada beberapa perusahaan lain," imbuh dia.

Mantan Ketua Umum Hipmi ini mengingatkan masyarakat untuk jangan percaya narasi yang tidak benar terkait investasi di Pulau Rempang.

"Kadang-kadang rakyat kita ini lebih percaya sosmed daripada berita benar, karena itu tanpa mengurangi rasa hormat izinkan saya untuk menyampaikan. Khususnya tentang narasi di sosial media tadi disampaikan meragukan kemampuan perusahaan membangun USD 11,6 miliar," pungkas dia.

Baca Juga: Banjir Orang-orang Hebat, Daftar Tamu Ulang Tahun yang Buat Luhut Kaget

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI