Kepala BPS: Bensin Berkontribusi Terhadap Inflasi Seiring Penyesuaian Harga BBM

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 02 Oktober 2023 | 12:25 WIB
Kepala BPS: Bensin Berkontribusi Terhadap Inflasi Seiring Penyesuaian Harga BBM
Pengendara mengisi BBM di sebuah SPBU di Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengindikasikan bahwa beras dan bensin menjadi penyumbang terbesar inflasi secara bulanan pada September 2023, yakni mencapai 0,19 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Beras berkontribusi terbesar terhadap inflasi bulanan sebesar 0,18 persen, diikuti oleh bensin dengan kontribusi sebesar 0,6 persen seiring dengan penyesuaian harga BBM non-subsidi,” ungkap Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen edisi Oktober 2023 di Jakarta, dikutip dari Antara.

BPS melaporkan bahwa ekonomi Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,19 persen pada September 2023 jika dibandingkan dengan IHK bulan sebelumnya.

Selain kedua komoditas tersebut, kata Amalia, penyumbang inflasi terbesar berikutnya adalah tarif pulsa ponsel, biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi, rokok kretek filter, dan daging sapi yang berkontribusi sebesar 0,01 persen terhadap inflasi September.

Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok di Riau Bergejolak, Warga Beralih Beli Beras Thailand

Secara keseluruhan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatatkan inflasi sebesar 0,35 persen dan memberikan kontribusi sekitar 0,09 persen terhadap inflasi September.

Meskipun sejumlah komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau ikut berkontribusi terhadap inflasi, BPS juga mencatat beberapa komoditas yang memberikan kontribusi deflasi, seperti telur ayam ras, bawang merah, cabai rawit, bawang putih, dan cabai merah.

Selain itu, Amalia menambahkan penyumbang deflasi berikutnya adalah tarif angkutan udara, sejalan dengan situasi low season saat ini.

Jika melihat dari sisi wilayah, kota dengan tingkat inflasi tertinggi adalah Tanjung Pandan dengan inflasi mencapai 1,41 persen.

Berbagai komoditas turut berkontribusi terhadap inflasi kota tersebut, dengan ikan segar berkontribusi sebesar 0,58 persen, beras 0,40 persen, angkutan udara 0,11 persen, kangkung 0,07 persen, dan kacang panjang 0,07 persen.

Baca Juga: Pemprov Sumut Berupaya Stabilkan Harga Beras yang Naik di Atas HET

Sedangkan kota dengan tingkat deflasi terdalam adalah Manokwari dengan deflasi mencapai 1,70 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI